SOLOPOS.COM - Pedagang di pasar tradisional di Klaten mengenakan masker. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

KlatenSolopos.com, KLATEN – Belum semua warga Kabupaten Klaten mematuhi protokol pencegahan virus corona termasuk kewajiban mengenakan masker. Namun, pembkan memilih belum menerapkan sanksi bagi yang belum mematuhi protokol tersebut.

Koordinator Wilayah I Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Disebabkan Covid-19 Kabupaten Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan salah satu persoalan pencegahan saat ini yakni masih ada warga yang belum memiliki kesadaran dan pemahaman tentang bahaya virus corona. Seperti masih berkerumun serta tak mengenakan masker ketika keluar rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rusunawa Jadi RS Darurat Covid-19 Boyolali, Wabup: Semoga Tetap Kosong

“Kerumunan-kerumunan ini yang memang menghawatirkan. Apalagi ada kriteria OTG [orang tanpa gejala]. Ini yang semakin repot,” jelas Ronny saat ditemui di Setda Klaten, Selasa (7/4/2020).

Salah satu lokasi yang tak bisa dihindari terjadi kerumunan yakni pasar tradisional. Upaya pencegahan persebaran virus corona sudah dilakukan di pasar tradisional yang ada di Klaten seperti menyediakan tempat cuci tangan menggunakan sabun serta bilik sterilisasi. Hanya, belum semua orang yang datang ke pasar menaati imbauan agar mencuci tangan menggunakan sabun setiap keluar masuk pasar serta melewati bilik sterilisasi dan mengenakan masker.

Dia mencontohkan seperti video yang beredar terkait kondisi salah satu pasar tradisional di Klaten yang sudah disiapkan fasilitas pencegahan persebaran Covid-19. “Dari 10 orang yang lewat, yang menggunakan fasilitas sarana cuci tangan hanya satu orang. Sementara yang mengenakan masker tiga orang. Kalau memang physical distancing tidak bisa dihindari, ya yang mutlak mengenakan masker,” kata Ronny.

11.454 Pemudik Tiba di Karanganyar, RT/RW Diminta Memantau

Sosialisasi

Terkait masih ada warga Klaten yang belum mematuhi protokol pencegahan virus corona termasuk kewajiban mengenakan masker, Ronny mengatakan belum ada penerapan sanksi. Pemkab memilih terus menyosialisasikan bahaya Covid-19 serta upaya-upaya pencegahan.

Selain media sosial, sosialisasi digencarkan melalui gugus tugas tingkat RW. Dia berharap upaya sosialisasi itu ampuh tanpa harus memberlakukan sanksi. “Kami masih terus menyosialisasikan upaya pencegahan Covid-19. Setelah itu Satpol PP yang akan bergerak kalau memang masih ada yang belum mematuhi,” urai dia.

Round Up Corona Solo: Pasien Positif Tambah, Aparat Patroli

Berdasarkan pantauan di Pasar Tiga Lantai Klaten, pedagang dan pengunjung mulai mengenakan masker. Selain masker, sejumlah pedagang juga menyiapkan hand sanitizer. Namun, masih ada pedagang ataupun pembeli yang belum mengenakan masker.

“Kalau saya sendiri mengikuti imbauan pemerintah. Seperti mengenakan masker. Ini saya juga sedia hand sanitizer. Selain itu saya menjaga jarak dengan pembeli,” kata salah satu pedagang bandeng di Pasar Tiga Lantai Klaten, Wasi, 50.

Sementara itu, kantor desa di Klaten juga mulai menerapkan protokol pencegahan virus corona. Saban orang wajib melewati bilik sterilisasi serta mencuci tangan mereka ketika memasuki kantor desa. Kebiasaan bersalaman untuk sementara waktu dilarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya