SOLOPOS.COM - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin (kiri) bersama Menkominfo Rudiantara (kanan) menyampaikan materi pada Diskusi Publik dan Peluncuran Fatwa MUI di Jakarta, Senin (5/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)

MUI merekomendasikan kepada Mendikbud agar sistem 5 hari sekolah tidak wajib.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menemui Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin di kantornya untuk membahas dan menyerap masukan soal kebijakan sekolah lima hari. MUI ingin agar sistem 5 hari sekolah itu tidak wajib.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami menyerap saran dan diseminasi soal Penguatan Pendidikan Karakter [PPK] menilik kurang lancarnya sosialisasi yang menimbulkan kesalahpahaman di berbagai pihak,” kata Muhadjir di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Dia mengatakan Kemendikbud menyampaikan berbagai hal seputar kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan kepada MUI. Sementara itu, Ma’ruf Amin mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan baru soal sekolah lima hari.

MUI, kata dia, sedang merumuskan sejumlah rekomendasi terkait kebijakan pendidikan yang menuntut sekolah agar melangsungkan jam belajar delapan jam sehari lima hari sepekan. Dia mengatakan salah satu rekomendasi yang diajukan adalah sekolah lima hari itu agar sifatnya tidak wajib atau opsional bagi sekolah yang ada.

Dengan begitu, kata Ma’ruf, sekolah yang belum mampu menyelenggarakan sekolah lima hari bisa menyelenggarakan sekolah selama enam hari dengan sejumlah catatan. Baca juga: 5 Hari Sekolah Mulai Juli 2017, Madrasah Diniyyah Terancam Mati.

Terlebih, selama ini terdapat beberapa madrasah diniyah, pondok pesantren, dan sekolah keagamaan lainnya yang terancam keberadaannya jika sistem sekolah full day diberlakukan. Atas hal itu, MUI meminta Kemendikbud cermat dalam mengupayakan koordinasi antara sekolah dengan sekolah informal agar bersinergi.

Hari ini, Muhadjir juga dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muhadjir membenarkan dia dipanggil Presiden ke Kantor Kepresidenan terkait pemberlakukan kebijakan 5 hari sekolah atau sekolah seharian penuh (full day) bagi siswa. Baca juga: Geger Kebijakan 5 Hari Sekolah, Mendikbud Dipanggil Presiden.

Sejak wacana ini diluncurkan, berkembang polemik di masyarakat umum dan penyelenggara pendidikan. “Ya harus dong, khan saya pembantu [Presiden],” kata Effendi, ketika menjawab pertanyaan wartawan di kompleks Kantor Kepresidenan, di Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Menurutnya, akan ada perubahan dan belum ada petunjuk teknis. “Staf-staf dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Agama juga sudah berkoordinasi untuk mengatur petunjuk teknisnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya