SOLOPOS.COM - Wawalkot Palu Sigit Purnomo alias Pasha cukur rambut pirangnya. (dok-istimewa)

Solopos.com, PALU -- Sigit Purnowo alias Pasha ditegur Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Teguran ini karena rambut pirang Pasha yang saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Palu. Pasha pun meminta maaf atas perbuatannya.

"Mendagri Bapak Tito adalah guru, panutan, dan pemimpin kami, khususnya di aparatur sipil negara (ASN). Atas adanya teguran ini, tentunya harus meminta maaf," ujar Pasha (1/8/2020).

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Pasha juga mengaku sudah berkomunikasi langsung dan sudah mendengarkan arahan langsung dari Mendagri Tito Karnavian. Adanya teguran ini, Pasha juga berterima kasih kepada Mendagri.

Ekspedisi Mudik 2024

"Saya harus mengucapkan banyak terima kasih karena sudah diperhatikan di tengah kesibukan Bapak Tito, apalagi persoalan gaya rambut," ujar Pasha dilansir dari Detik.com.

Netizen Ribut Gara-Gara Lihat Pasha Ungu Mendadak Blonde

Pasha kini sudah mencukur rambutnya menjadi plontos. Pasha juga siap mematuhi arahan Mendagri Tito. "Jadi saya kira tidak ada lagi argumentasi yang harus saya sampaikan kecuali mematuhi pendapat atau arahan dari Bapak Mendagri," kata Pasha.

Sebelumnya, Tito Karnavian turut berkomentar soal Pasha yang mengecat rambutnya jadi warna pirang. Menurut dia, seharusnya pejabat negara memberi contoh.

Wawalkot Palu Sigit Purnomo alias Pasha. (dok. ist)

"Belum ada aturannya, tapi sebaiknya sebagai pejabat negara memberikan contoh etika yang baik," kata Tito kepada wartawan di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (31/7).

Waduh! Ada Potensi 500.000 Kehamilan Akibat Pandemi Covid-19

Tito mengatakan seorang pemimpin harus bertindak selayaknya negarawan, termasuk soal penampilan. Di lembaga pendidikan birokrat, seperti IPDN, sudah diajarkan agar memiliki penampilan yang baik.

"Saya paham mungkin beliau [Pasha] dari latar belakang seni, jiwa beliau itu. Tapi kan beliau juga harus bisa menempatkan antara sebagai seniman dengan sebagai birokrat yang memiliki kode etik, kultur tersendiri sebagai birokrat," ujar Tito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya