SOLOPOS.COM - Pemkab Sukoharjo menyalurkan bantuan kepada satu keluarga yang tinggal dan tidur di kolong meja wedangan di Kertonatan, Kartasura, Kamis (16/9/2021). (Istimewa/Joko Miranto)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sekeluarga pasangan suami istri Cahyo Yulianto, 50, dan Wiwin Haryati, 48, asal Kartasura, Sukoharjo, yang terpaksa tinggal dan tidur di kolong meja wedangan menolak tawaran Pemkab Sukoharjo agar mereka menempati Rusunawa Joho.

Padahal mereka juga ditawari pendidikan gratis untuk anak-anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP. Pasutri itu total memiliki 13 anak dan ada beberapa anak yang masih usia sekolah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cahyo dan Wiwin enggan menempati rusunawa dengan alasan tak mau meninggalkan usaha wedangan yang sudah dijalani sejak lama di sana. “Ini menjadi dilema bagi kami, saat ditawari rusunawa sebagai tempat tinggal menolak. Termasuk menawarkan akan dicarikan lapak usaha yang berada dekat di rusunawa juga menolak,” kata Camat Kartasura Joko Miranto kepada Solopos.com, Kamis (16/9/2021).

Baca Juga: Ngenes! Tak Kuat Bayar Indekos, Pasutri Ajak 8 Anaknya Tidur Di Kolong Meja Wedangan Kartasura

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Bupati Sukoharjo Etik Suryani merespons informasi mengenai kondisi sekeluarga yang tinggal di kolong meja wedangan Kartasura itu. Etik sudah memerintahkan Dinas Sosial (Dinsos) setempat mendatangi satu keluarga tersebut pada Kamis (16/9/2021).

Camat Kartasura Joko Miranto mengatakan Bupati melalui Dinas Sosial memberikan bantuan kepada satu keluarga pasutri pedagang kaki lima (PKL) wedangan di depan SMP Negeri 3 Kartasura ini. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako, terpal, kids ware, food ware, family ware, seragam sekolah, peralatan dapur dan kasur.

Bupati juga memberikan bantuan uang tunai senilai Rp1 juta. “Bantuan juga diberikan jaminan sosial Kartu Indonesia Sehat [KIS] seluruh anggota keluarga berjumlah 13 orang,” katanya.

Baca Juga: Sekeluarga Tidur di Kolong Meja Wedangan Kartasura, Sang Ibu Ternyata Sudah Lama Sakit

Dimasukkan Program KIS

Karena pasutri sekeluarga yang tinggal di kolong meja wedangan Kartasura itu menolak tawaran rusunawa, Pemkab menyalurkan santunan untuk biaya indekos selama dua bulan. Menurut Joko, selama ini Pemkab Sukoharjo telah menyalurkan bantuan bagi satu keluarga tersebut.

Termasuk memasukkan dalam program KIS yang dibiayai APBD Sukoharjo. Kini tinggal tiga orang anak yang belum masuk data penerima KIS dan dalam tahap diikutsertakan oleh Pemkab Sukoharjo.

Diberitakan sebelumnya, kisah memilukan dialami sekeluarga pasangan suami istri Cahyo Yulianto, 50 dan Wiwin Haryati, 48 di Dukuh Kalitan, Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Sudah beberapa hari keluarga pedagang wedangan ini terpaksa tinggal dan tidur di kolong meja lapak jualannya.

Baca Juga: Hendak PTM, Sekeluarga Tidur di Kolong Meja Wedangan Kartasura Bingung Tak Ada Perlengkapan Sekolah

Kolong meja berukuran 2 meter × 1 meter harus digunakan sebagai tempat tidur delapan anak dari pasutri tersebut. Tak ada bantal, guling di sana. Hanya terlihat sebuah kipas angin kecil, dan beberapa lembar baju dan sarung. Mereka tidur hanya beralaskan tikar tipis dan beratapkan terpal. Sementara Cahyo dan sang istri tidur di lincak wedangan.

“Sudah empat hari tidur di sini [lapak wedangan] karena tidak mampu bayar kos,” kata Wiwin saat berbincang dengan Solopos.com di lapaknya pada Rabu (15/9/2021) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya