SOLOPOS.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddinn (Kemenag.go.id)

Menteri Agama menjawab pertanyaan reporter cilik soal cita citanya sewaktu kecil.

Solopos.com, SOLO – Jika Menag Lukman Hakim Saifuddin diwawancarai wartawan professional, mungkin itu sudah biasa. Tapi nuansanya berbeda ketika yang bertanya adalah Reporter Cilik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Apa cita-cita Bapak waktu kecil?” tanya salah satu reporter cilik yang Jumat (27/11/2015) kemarin berkunjung ke ruang kerja Menag. Berjumlah 11 orang, lengkap dengan buku catatan dan alat tulis serta rompi biru dengan tulisan reporter cilik, mereka menemui Menag untuk melakukan wawancara. Saat itu, Menag didampingi oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Rudi Subiyantoro.

Sempat tertegun, Menag lalu tersenyum dan menjawab kalau dulu dia ingin menjadi  guru. Menurutnya,  guru adalah sosok yang paling hebat. “Karena guru paling mengerti segalanya dan membuat orang menjadi pintar, serta berakhlak mulia,” ujar Menag.

Menag lalu berkisah tentang  perjalanan pendidikannya. Selain belajar di sekolah umum, Lukman kecil juga menuntut ilmu di madrasah diniyah. Hal itu, menurut Lukman memberi keuntungan. Sebab, selain ilmunya semakin banyak, teman-temannya juga menjadi banyak.

Lulus sekolah dasar, Lukman melanjutkan pendidikannya di  salah satu SMP di Jakarta. Dari situ,  Lukman muda melanjutkan pendidikannya  di Pondok Pesantren Darussalam Gontor,  lalu kuliah di salah satu Pergururan Tinggi di Jakarta. Selama kuliah, Menag mengaku sudah aktif di organisasi kampus dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Aktivitas itu berlanjut  di partai politik hingga menjadi anggota DPR RI 1997 sampai 2014. Pertengahan tahun 2014, Lukman dipercaya membantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Agama. Kepercayaan yang sama diberikan oleh  Presiden Joko Widodo sehingga dia menjabat Menteri Agama sampai dengan sekarang.

Sebagai Menteri Agama, Lukman mengaku  tugas yang diembannya sangat banyak. Tugas itu antara lain menjamin pendidikan agama dan keagamaan di seluruh Indonesia semakin meningkat kualitasnya, juga pemahaman  keagamaan mmasyarakat semakin baik, termasuk agar Indonesia semakin rukun meski berbeda suku dan agamanya.  “Siapa di antara kalian yang mau jadi Menteri?” tanya Menag tiba-tiba hingga para Reporter Cilik hanya tersenyum saja.

Menag menyambut baik program Reporter Cilik. Menurutnya, program ini baik  dalam upaya mengenalkan dunia jurnalistik sejak usia Sekolah Dasar. “ini patut kita apresiasi, karena dapat mengembangkan potensi-potensi anak usia SD  akan kemampuan mereka menulis berita dan menyajikannya,” tuturnya.

“Harapanya, mereka bertambah wawasan dan ketrampilan jurnalistiknya,” tambah Menag seperti dikutip Solopos.com dari Kemenag.go.id.

Kepada para Reporter Cilik, Menag berharap bahwa di tangan anak-anak yang berkualitas,  Indonesia akan jauh lebih maju. Peluang untuk menjadi sukses sangat terbuka bagi anak-anak Indonesia. Kalau anak zaman dahulu penuh keterbatasan, saat ini segala fasiltas teknologi modern sudah ada dan sangat membantu dalam menggali sumber ilmu pengetahuan. “Jadi kesempatan untuk menjadi besar dan maju sangat mungkin,” tutup Menag.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya