SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)-– Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan laju inflasi di September 2011 cukup jinak mencapai 0,27%. Harga beras stabil dan emas perhiasan masih menyumbang inflasi.

Demikian disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Djamal dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Senin (3/10/2011).

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

“Inflasi September rendah sekali dibanding Agustus 0,97%. Emas perhiasan perannya 0,05% di inflasi, Meski harganya turun tapi permintaan emas perhiasan masih tinggi,” jelas Djamal.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan harga beras stabil, harga cabai merah naik tipis 0,08%. Rokok kretek filter pun turut menyumbang inflasi September 0,04% karena kenaikan tarif cukai. Tarif angkutan udara juga tercatat menyumbang inflasi 0,03%. Kemudian sewa rumah menyumbang inflasi 0,02%, dan kenaikan uang kuliah menyumbang inflasi 0,02%.

Sementara penyumbang deflasi di September adalah daging ayam, lalu telur ayam yang harganya turun 0,04%. Ikan segar menyumbang deflasi 0,02%, dan harga properti menyumbang inflasi 0,02%.

Dari 66 kota, ada 45 kota yang mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,53% dan Padang Sidempuan 1,43%. Sementara inflasi terendah di Bogor 0,01%, Sementara deflasi tertinggi terjadi di Palu 2,33% dan Manokwari 1,33%.

(dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya