SOLOPOS.COM - Anggota Linmas mengangkut beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kelurahan Kadipiro, Solo, beberapa waktu lalu. Pemkot Solo membentuk tim khusus untuk memantau kualitas raskin yang dibagikan kepada masyarakat. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Anggota Linmas mengangkut beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kelurahan Kadipiro, Solo, beberapa waktu lalu. Pemkot Solo membentuk tim khusus untuk memantau kualitas raskin yang dibagikan kepada masyarakat. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Anggota Linmas mengangkut beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kelurahan Kadipiro, Solo, beberapa waktu lalu. Pemkot Solo membentuk tim khusus untuk memantau kualitas raskin yang dibagikan kepada masyarakat. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO – Kecenderungan beredarnya beras untuk keluarga miskin (raskin) tidak layak konsumsi direspons Pemkot Solo. Dalam waktu dekat, Pemkot akan menerjunkan tim investigasi untuk mengukur kelayakan raskin.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kabag Administrasi Perekonomian Setda Solo, Joni Hari Sumantri, mengatakan tim investigasi bakal menyorot rumah tangga sasaran peneriman manfaat (RTSPM) seusai menerima raskin dari Bulog. Hal itu, menurutnya, diperlukan untuk mengetahui kualitas raskin sebenarnya. “Akan kami lihat apakah beras sering ditukar atau langsung ditanak,” ujarnya.

Pihaknya enggan berspekulasi soal rumor yang menyatakan sebagian raskin berkualitas buruk. Namun, pihaknya menyinyalir temuan raskin berkualitas buruk dimungkinkan akibat beras yang hanya berputar di gudang Bulog. Pihaknya siap mencari solusi alternatif berdasar hasil investigasinya nanti. “Setiap RTSPM akan diberi kuesioner. Raskin disimpulkan baik apabila langsung ditanak setelah menerimanya. Hal sebaliknya jika beras justru dijual atau ditukar di pasar,” ucapnya.

Menurut Joni, hasil investigasi akan menjadi landasan Pemkot untuk mengusulkan perbaikan raskin ke Pemprov dan pemerintah pusat. Ia mengatakan, tim investigasi mulai aktif bekerja pekan ini, seiring penyaluran raskin bulan April. “Kami menggandeng satgas raskin di kelurahan dan kecamatan. Tim akan memotret kondisi apa adanya.”

Pihaknya memerkirakan investigasi membutuhkan waktu tak sedikit mengingat sasaran raskin di Solo yang mencapai 29.043 RTSPM. Kepada sejumlah warga itu, Bulog menyalurkan 5.227.740 kilogram beras. Joni menambahkan jumlah RTSPM tahun ini menurun 16,85% jika dibanding tahun lalu yang sebanyak 34.928 RTSPM.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, menilai standardidasi raskin memunculkan perilaku berbeda di daerah penerimanya. Hal itu menurutnya didasari selera masyarakat dalam mengonsumsi makanan tersebut. “Belum tentu pula raskin yang dijual itu berkualitas jelek. Banyak faktor yang bisa memengaruhi seperti faktor ekonomi,” ujarnya.

Meski ia mengakui raskin kerap dianggap kurang layak konsumsi, Pemkot hanya bisa memperjuangkan agar standardiasi kualitasnya terpenuhi. Menurutnya, hasil investigasi tim dapat menjadi evaluasi yang mengarah pada penyaluran beras premium. “Untuk sementara, raskin yang tidak sesuai standard didorong untuk dikembalikan ke Bulog.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya