SOLOPOS.COM - ilustrasi (ilustrasi/dok)

Distribusi pupuk palsu menghantui petani di Temanggung. Untuk itu para petani diimbau untuk waspada.

Solopos.com, TEMANGGUNG-Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meminta kalangan petani di daerah tersebut mewaspadai peredaran pupuk palsu yang dapat merugikan petani.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Kami mengimbau agar petani tidak mudah tergiur tawaran pedagang yang menjual pupuk dengan harga lebih murah guna mengantisipasi peredaran pupuk palsu,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Distanbunhut Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari di Temanggung, Minggu (22/11/2015).

Ia meminta petani membeli pupuk di distributor resmi. Jika pupuk bersubsidi, tentu menggunakan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Melalui kelompok tani dan gabungan kelompok tani tentu lebih aman.

Beberapa petani di Desa Karangtejo dan Desa Druju di Kecamatan Kedu serta Desa Sunggingsari di Kecamatan Parakan telah tertipu dengan membeli pupuk palsu. Mereka membeli dari pedagang yang menawarkan pupuk dari rumah ke rumah. Para pedagang tersebut mengaku dari karyawan distributor pupuk resmi.

Pupuk yang dibeli petani tersebut mirip pupuk asli dengan harga 50 persen lebih murah dari harga pupuk di pasaran. Namun, setelah digunakan untuk memupuk tanaman, tidak ada khasiatnya pada tanaman.

“Kami bakal berkoordinasi dengan kelompok-kelompok tani agar membeli pupuk resmi saja untuk menghindari pupuk palsu,” katanya.

Harnani menyebutkan, serapan pupuk bersubsidi tahun 2015 di Temanggung tergolong rendah. Hingga November 2015, pupuk urea bersubsidi baru terserap sekitar 17.411 ton atau 64 persen. Kemudian serapan pupuk SP36 mencapai 3.055 ton atau 78 persen, pupuk ZA terserap 9.222 ton atau 70 persen, pupuk NPK terserap 6.640 ton atau 57 persen, dan pupuk organik terserap 12.501 ton atau 75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya