SOLOPOS.COM - Joko Widodo (Jokowi) (Rachman/JIBI/Bisnis)

Distribusi pupuk bermasalah sehingga dikeluhkan petani. Presiden Jokowi mengakui masih ada pihak yang bermain di dalamnya.

Solopos.com, INDRAMAYU – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sering mendapat keluhan dari petani terkait distribusi pupuk yang tidak lancar. Ia meyakini masih ada pihak yang bermain dalam distribusi pupuk sehingga mempengaruhi produktivitas petani.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

“Distribusi pupuk memang masih ada yang main. Saya sudah ada penekanan pada PT Pupuk, tapi kenyataannya di lapangan permasalahan masih ada,” kata Jokowi seusai acara panen raya di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/3/2015).

Presiden mengatakan pemerintah terus melakukan perbaikan agar distribusi pupuk ini berjalan lancar.

Jokowi berharap upaya pemerintah dalam memberikan bantuan traktor, benih, dan pupuk bisa meningkatkan produktivitas petani.

“Saya di lapangan dari Jawa Tengah, Jawa Timur sekarang di Indramayu, meyakini produksi beras kita akan naik dan insya Allah tidak sedikit,” harap Jokowi.

Dengan meningkatnya produktivitas ini Presiden yakin tidak ada impor beras lagi.

“Walaupun kenyataan di lapangan tidak sesuai tetap tidak ada impor beras,” kata Jokowi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mendampingi Presiden mengatakan target produktivitas petani Jawa Barat diharapkan bertambah dua juta ton dari tahun lalu.

“Bukan menagih Pak Gubernur, kami butuh kenaikan 2 juta ton dari tahun kemarin, sepertinya Pak Gubernur dan petani siap target 2 juta ton akan tercapai,” kata Amran.

Menteri Pertanian juga menyampaikan dalam acara panen raya ini pemerintah menyerahan 5.132 unit traktor ke kelompok petani di seluruh Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya