SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Distribusi pupuk bersubsidi di Gunungkidul terkendala perbedaan kemampuan ekonomi petani. Pasalnya, distributor enggan mengirim pupuk sebelum dana terkumpul sesuai dengan paket pengiriman dalam Rencana Daftar Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Ketua Kelompok Tani Ngudi Boga, Pacarejo, Semanu, Sarno kepada Harian Jogja, Rabu (23/11) menjelaskan, kendala tersebut sebenarnya sudah lama terjadi dan sulit dicarikan solusi. Pihaknya harus meminjami uang terlebih dahulu bagi sejumlah petani yang belum memiliki dana, agar pupuk bisa langsung dikirim oleh distributor. Dana tersebut didapatkannya melalui kas dari kelompok tani atau dengan mencari pinjaman ke tempat lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Distributor tidak akan mengirim pupuk sebelum uang terkumpul, itu yang menjadi kendala kami, sehingga kami harus ngutangi terlebih dahulu, karena kemampuan petani berbeda-beda. Ada yang sudah punya uang ada yang belum,” terangnya.

Dalam sebulan, lanjutnya, pendistribusian pupuk bersubsidi di kelompoknya mencapai tiga kali dengan besaran tujuh ton sekali pengiriman untuk melayani anggota kelompok tani.

Hal yang sama juga terjadi di Kelompok tani ‘Sahabat Desa’ Umbulrejo Ponjong. Biasanya kelompok tani di desa ini harus menebus terlebih dahulu pupuk menggunakan anggaran milik kelompok tani. “Kebetulan kami ada koperasi sehingga bisa langsung bisa menebus menggunakan anggaran itu,” ungkap Kasno Ketua Kelompok tani tersebut.

Ia juga khawatir tingginya kebutuhan pupuk pada awal musim akan membuat harga pupuk melonjak. Karena itu pihaknya berharap pemerintah tetap mempertahankan kebijakan harga pupuk bersubsidi seperti saat ini. Menurutnya, harga pupuk Pusri masih berada di angka Rp160.000 hingga Rp180.000 perkuintalnya. Sedangkan NPK masih dihargai Rp2.300 per kilogram dan organik seharga Rp500 per kilogram.(Harian Jogja/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya