SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Kanalsemarang.com, KUDUS—PT Pertamina melarang pangkalan elpiji bersubsidi tiga kilogram di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menambah pelanggan baru menyusul rencana kenaikan harga bahan bakar sejenis untuk ukuran tabung 12 kilogram.

“Harapannya pangkalan elpiji tiga kilogram memang tidak ada yang menjual beserta tabungnya kepada pelanggan baru. Karena kenaikan harga jual elpiji 12 kg dikhawatirkan bakal mendorong terjadinya migrasi konsumen ke tabung 3 kg,” kata Sales Representative Rayon IV Gas Domestik Pertamina Region III Robby C. Djasmi seperti dikutip Antara, Selasa (9/9/2014).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Apalagi, lanjut dia, masing-masing pangkalan elpiji memiliki buku catatan tentang pelanggannya selama ini.

Dengan demikian, kata dia, pantauan terhadap pangkalan elpiji 3 kg terkait kemungkinan adanya penambahan pelanggan baru tidak terlalu sulit karena masing-masing sudah memiliki buku catatan pelanggan.

Masing-masing agen elpiji tiga kilogram, katanya, juga diminta membina pangkalannya agar tertib dalam mencatat pelanggannya karena barang bersubsidi dibatasi alokasinya.

Sementara upaya lain untuk antisipasi kemungkinan terjadinya migrasi sementara pengguna elpiji 12 kg ke 3 kg, katanya, akan dilakukan dengan menambah alokasi elpiji 3 kg antara 3%-5%.

“Hal itu, sesuai dengan pengalaman sebelumnya migrasi pengguna elpiji 12 kg tersebut persentasenya tidak besar,” ujarnya.

Menurut dia, respons di masyarakat juga tetap akan diperhitungkan ketika harga baru untuk elpiji 12 kg mulai diberlakukan.

Dalam hal pengawasan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan komoditas bersubsidi, kata dia, diserahkan kepada pemda setempat dalam pengawasannya.

Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus, Sofyan Dhuhri mengungkapkan, selama ini memang belum pernah ditemukan adanya penyalahgunaan elpiji tiga kilogram untuk kepentingan industri atau lainnya.

Apalagi, lanjut dia, kapasitas isi elpijinya yang terlalu kecil tentunya tidak ekonomis bagi industri untuk menggunakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya