SOLOPOS.COM - Karyawan PT Patra Laras (kanan) menyiapkan tabung gas melon yang akan dijual saat berlangsung operasi pasar gas elpiji 3 kg di Balaidesa Gawanan, Colomadu, Karanganyar, Jumat (15/5/2015). (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

Distribusi elpiji untuk gas melon terdapat pengurangan bobot.

Harianjogja.com, BANTUL– Distribusi gas melon di Banguntapan Bantul akhir-akhir ini dikeluhkan konsumen. Pasalnya, isi tabung elpiji tersebut tidak sesuai dengan standar, yakni seberat 3Kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gas elpiji ukuran 3 kilogram alias gas melon dengan isi yang tidak penuh ditemukan di Dusun Wonocatur, Banguntapan, Bantul. Imelda salah seorang warga setempat mengungkapkan, Senin (26/10/2015) lalu, ia membeli gas tiga kilogram di salah satu pengecer di wilayah ini.

Namun setelah sampai di rumah, ia kaget ternyata isi gas tidak sampai 3 Kg.

“Saat gas dipasang kan spidometernya jalan. Biasanya full spidometernya. Itu ternyata hilang seperempat,” ungkap Imelda ditemui Rabu (28/10/2015).

Indikasi berkurangnya isi gas menurutnya tidak hanya terlihat dari spidometer yang terdapat di regulator gas.

Buktinya, gas yang ia gunakan untuk memasak sudah hampir habis hanya dalam waktu tiga hari.
“Padahal masaknya biasa saja enggak ada perubahan. Masaknya justru cepat-cepat [supaya tidak boros gas]. Masak tiga hari sudah mau habis ini. Biasanya sampai seminggu,” tutur ibu tiga anak itu.

Menurut Imelda kasus yang ia temukan juga dialami rekannya yang lain. Saat membeli gas, isinya tidak utuh tiga kilogram. Padahal kata dia, gas yang ia beli masih bersegel layaknya gas tiga kilogram yang belum terpakai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya