SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meluncurkan Bansos Rastra di halaman Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (9/2/2018). (jatengprov.go.id)

Distribusi beras sejahtera (rastra) dibagikan Bulog kepada 2,4 juta keluarga di Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak 2,4 juta keluarga kurang mampu yang tersebar di 29 kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) dijatah bantuan sosial (bansos) berupa beras sejahtera (rastra). Ada sekitar 24 juta ton rastra yang akan dibagikan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Jateng dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng kepada 2,4 juta keluarga penerima manfaat itu.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Pemerintah menjadi tangannya negara, maka menjadi pelaksana dalam mengeksekusi bantuan rastra mulai dari program perencanaan sampai penyaluran. Lalu tugas berikutnya memastikan bahwa bantuan sampai pada tangan yang benar-benar berhak menerima,” ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang tampil langsung meluncurkan Bansos Rastra 2018 di halaman Kantor Gubernur Jateng, seperti dilansir laman Internet resmi Pemprov Jateng, Jumat (9/2/2018).

Gubernur mengatakan pihaknya sangat berterima kasih terhadap partisipasi seluruh masyarakat hingga terlaksananya program itu. Menurutnya, apabila setiap tiga bulan data penerima rastra di-update by sistem, maka penyaluran akan tepat sasaran. “Spiritnya adalah gotong royong, saling tolong menolong, tepa selira, ada unggah-ungguh. Dan kalau kita punya budi pekerti yang tinggi, maka akan paham bahwa warga yang mampu secara ekonomi tidak perlu mendapat bantuan rastra,” ujar Ganjar.

Politikus PDI Perjuangan yang kembali dicalonkan partai politinya sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng sebagai rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 itu menambahan bansos nontunai itu diberikan kepada keluarga penerima manfaat sesuai dengan yang ditentukan, yakni masing-masing kepala keluarga mendapat 10 kg.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sri Puryono, menjelaskan bantuan pangan nontunai bertujuan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima manfaat. Sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan. “Selain itu bantuan yang disalurkan tanpa dikenakan biaya kepada penerima manfaat itu juga merupakan pengendalian inflasi melalui intervensi pemerintah, menjaga stok pangan, serta membantu pertumbuhan ekonomi di daerah,” terang Puryono.

Sekda menyebutkan, pelaksanaan penyaluran rastra pada 2018 tersebar di 29 kabupaten se-Jawa Tengah, dengan jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 2.437.680 orang. Jumlah total beras yang akan didistribusikan ke seluruh kabupaten sekitar 24 ton, dengan masing-masing keluarga penerima manfaat mendapat 10 kilogram rastra.

Hingga akhir Januari 2018, kata dia, telah dilaksanakan penyaluran tahap pertama sampai ke titik distribusi di 29 kabupaten. Sampai saat ini, penyaluran tahap pertama baru mencapai sekitar 93,7%. “Pendistribusian belum 100% karena terkendala adanya perubahan data penerima manfaat tidak sesuai dengan kriteria penerima bantuan 2018,” katanya.

Selain meluncurkan bansos rastra 2018 ke Kabupaten Demak dan Semarang, dalam kesempatan itu gubernur juga menyerahkan lima unit kursi roda bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng kepada lima penyandang disabilitas.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya