SOLOPOS.COM - Pascapemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Januari 2015, Deviasi harga BBM non subsidi (Pertamax) dengan BBM bersubsidi (Premium) semakin tipis. Konsumsi Pertamax di DIY pun mengalami kenaikan hingga 400% sementara Premium turun sekitar 15%. Tampak sejumlah konsumen mengisi BBM Pertamax di SPBU Lempuyangan, Senin (5/1/2015) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Distribusi BBM dipastikan tetap aman.

Harianjogja.com, JOGJA– Dalam musim hujan ini, PT Pertamina (Persero) Area DIY dan Surakarta menjamin kelancaran distribusi maupun pasokan bahan bakar minyak (BBM) maupun elpiji.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Marketing Branch Manager Pertamina DIY- Surakarta, Freddy Anwar mengakui, konsumsi premium menurun dibandingkan pertamax dan pertalite. Hingga kini, realisasi konsumsi premium mencapai 510.000 Kilo Liter (KL) atau turun enam persen dibandingkan 2014 sebesar 540.000 KL. Sedangkan realisasi Solar turun 10% dari realisasi pada 2014 sebanyak 147.000 KL.

Sementara konsumsi Pertamax di DIY naik signifikan sebesar 400% dari 90 KL tahun lalu menjadi 370.000 KL tahun ini.

“Kenaikan konsumsi pertamax ini kami duga karena disparitas harga pertamax dengan premium semakin kecil sehingga masyarakat bermigrasi. Ini karena kualitas pertamax lebih bagus,” jelas Freddy, Kamis (12/11/2015)

Terkait konsumsi varian terbaru BBM, pertalite, Freddy menjelaskan rata-rata penjualannya 250 KL per hari di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pertalite saat ini dilayani di 23 SPBU di DIY.

“Animo penggunaan pertalite tidak kalah dengan pertamax. BBM ini berhasil menyedot 11 persen porsi premium. Kalau sebelumnya konsumsi premium menguasai 87 persen saat ini hanya 77 persen saja,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya menjamin tidak ada persoalan terkait distribusi BBM dan elpiji selama musim penghujan ini. Freddy menyebut, distribusi BBM maupun elpiji relatif lancar tanpa kendala. Pertamina, kata dia, sudah mengingatkan para kru Terminal BBM (TBBM) supaya lebih berhati-hati mengingat selama musim hujan jalanan rentan licin, rawan longsor, banjir di beberapa lokasi dan sebagainya.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya selama ini, Pertamina meyakinkan penyaluran tetap lancar ke masyarakat. Pihaknya juga menyiapkan tim mitigasi bencana apabila di suatu lokasi tidak bisa melayani karena bencana maka supplay tempat tersebut melalui TBBM lain.

“Soal penyaluran bahan bakar ini tidak boleh tersendat. Kami harus dipastikan kelancaran pengirimannya,” ujar Freddy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya