SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 40% dari total pipa distribusi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo mengalami kebocoran. Guna perbaikan kebocoran itu setidaknya dibutuhkan dana hingga Rp88 miliar.

Direktur Utama PDAM Solo, Singgih Tri Wibowo, menyampaikan persoalan paling berat yang dihadapi oleh PDAM saat ini terkait kebocoran pipa tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dijelaskannya, kebocoran terjadi di pipa transmisi dari sumber air Cokro-Jebres sepanjang 35 km, pipa asbes bantuan pemerintah pusat sekitar 1980 yang terpasang dari Purwosari-reservoir air di Jebres sepanjang 15 km serta pipa jaringan distribusi ke rumah tangga.

Disampaikannya, kebocoran terjadi lantaran faktor usia pipa.

“Terutama jaringan pipa transmisi dari Cokro-Jebres. Itu merupakan pipa peninggalan Belanda yang dibangun sekitar 1920. Selama ini belum ada penggantian pipa tersebut,” jelas Singgih saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (17/9/2013).

Singgih menuturkan PDAM memang sudah mengupayakan untuk melakukan perbaikan terhadap kebocoran pipa tetapi hanya bersifat parsial.

Diutarakannya, meski terjadi kebocoran pipa, pihaknya menjamin distribusi air PDAM ke masyarakat tak terganggu. Meski demikian, diakuinya kebocoran tersebut mengurangi potensi pendapatan PDAM.

“Kami mengamankan distribusi ke masyarakat, kami pertahankan pelayanan. Tetapi ada potensi pendapatan yang tidak bisa kami rekeningkan dari kebocoran itu,” terang dia.

Lebih lanjut, Singgih menyampaikan idealnya penanggulangan dilakukan secara serentak dengan dana mencapai Rp88 miliar.

”Kalau pembiayaannya nanti bisa diupayakan dari berbagai macam seperti dari APBD, APBN atau bisa menggandeng investor,” katanya.

Meski terdapat kebocoran di sejumlah pipa, namun perbaikan saat ini belum menjadi prioritas. Pasalnya, PDAM masih memiliki tanggungan untuk menyelesaikan utang ke pemerintah pusat senilai Rp23 miliar yang berakhir 2015.

“Satu dua tahun ini utang jangka panjang selesai, setelah itu kami konsentrasi di perbaikan pipa. Untuk utangnya, setiap tahun kami harus menyiapkan dana sekitar Rp10 miliar untuk membayar utang pokok dan bunga. Kalau utang selesai, ada fresh money nanti bisa dikelola untuk pengembangan PDAM termasuk perbaikan pipa,” terangnya.

Ketua DPRD Solo, Y.F. Sukasno, menuturkan PDAM memiliki konsep tersendiri guna perbaikan kebocoran pipa termasuk pendanaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya