SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas keamanan dari Dinas Pariwisata Kota Semarang berjaga untuk memastikan tidak ada kerumunan massa atau kunjungan wisatawan guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Lama Semarang, Jumat (17/4/2020). (Antara-Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah terpaksa melakukan rasionalisasi target wisatawan pada tahun 2020 ini. Disporapar Jateng menurunkan target wisatawan hingga separuh lebih.

Jika sebelumnya, Disporapar Jateng menargetkan bisa mendatangkan 50 juta wisatawan domestik, maka saat ini mereka hanya membidik 24 juta wisatawan. Penurunan itu disebut sebagai rasionalisasi target.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kejutkan Fans dengan Teaser Misterius, CL 2NE1 Comeback Senin!

Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng N. Rachmadi, mengatakan rasionalisasi target itu tak terlepas dari merebaknya pandemi Covid-19.

“Ya, kita harus realistis. Ada pandemi ini kita harus menurunkan target. Bahkan, untuk wisatawan mancanegara saat ini kita close. Sebelum pandemi kemarin ada sekitar 10.000 wisman yang sudah terdata,” tutur Sinoeng saat dijumpai Semarangpos.com di kantor Gubernur Jateng, Senin (14/9/2020).

Event Penarik Wisatawan

Sinoeng optimistis target 24 juta wisatawan domestik Jateng selama 2020 itu bisa tercapai. Terlebih, hingga akhir tahun nanti Jateng masih memiliki sederet event wisata yang mampu menarik perhatian wisatawan.

“Apalagi, triwulan pertama kemarin tercatat sudah ada 9 juta wisatawan domestik yang berkunjung ke Jateng. Di dua triwulan terakhir ini kita tentu optimistis. Apalagi banyak event yang akan digelar hingga Desember nanti. Makanya, tagline kita Ke Jateng Aja,” ujar Sinoeng.

Serial Thailand The Gifted: Graduation Trending di Tayang Perdana

Meski demi pemenuhan target wisatawan Jateng maka event wisata tetap digelar, namun Sinoeng menegaskan pelaksanaannya tetap tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan.

Dengan kata lain, destinasi tempat wisata (DTW) yang akan menggelar event dan menerima wisatawan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Nanti kita akan lakukan evaluasi dan monitoring ke DTW itu. Kalau ada yang ketahuan melanggar akan kita beri peringatan, berupa tutup 1 hari. Kalau masih membandel ya kita tutup terus,” terangnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya