Boyolali (Espos)–Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Kabupaten Boyolali hingga kini masih mendata total luas lahan pertanian yang bakal dieradikasi dalam upaya pengendalian hama wereng batang coklat (WBC).
“Sampai saat ini kami masih terus melakukan sosialisasi kepada para petani terkait pelaksanaan eradikasi lahan yang terserang hama wereng dan menyiapkan data untuk pelaksanaan eradikasi tersebut. Di samping itu, kami juga menyusun rencana kebutuhan benih,” ungkap Kepala Dispertanbunhut Kabupaten Boyolali, Juwaris, ketika ditemui Espos pada kegiatan demonstrasi alsintan cultivator yang diadakan di areal persawahan di Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Selasa (22/6).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tindakan eradikasi, diterangkan Juwaris, dilakukan pada sumber-sumber infeksi pada sisa-sisa tanaman, persemaian dengan cara membabat, membakar atau membenamkan atau dengan pengolahan tanah. Selain itu, pihaknya juga terus melaksanakan anjuran pada hamparan lokasi terserang untuk tidak menanam padi satu musim dan mengganti dengan tanaman pangan lain, utamanya jagung dan kedelai, atau jenis lainnya. Hal itu dilakukan untuk memutus serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
“Kami juga melakukan upaya pendampingan kepada petani atau kelompok tani pada setiap tahapan proses pengendalian, eradikasi, pengolahan tanah dan penanaman bantuan unggul yang antara lain berupa jagung hibrida. Pada lokasi eradikasi tersebut, akan dilakukan pengembangan jagung hibrida atau tanaman pangan lainnya,” imbuh Juwaris.
Pada kesempatan tersebut, Dispertanbunhut menyerahkan bantuan bidang pertanian kepada tiga gabungan kelompok petani (Gapoktan) dari tiga desa di wilayah Kecamatan Nogosari.
sry