SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Pemkab Sleman menegaskan di wilayah Sleman belum perlu digelar operasi pasar untuk menstabilkan harga sembako. Pasalnya kenaikan harga sembako masih dalam batas toleransi kenaikan atau kurang dari 25 persen.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sleman, Pranowo mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan pengawasan. “Masalah harga beras sepanjang toleransi kenaikan kurang dari 25 persen belum dilakukan operasi pasar,” katanya, Senin (1/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari pantauan Dinas di lapangan, kenaikan harga beras hanya mencapai 5-10 persen. Harga beras di pasaran mengalami kenaikan dari Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram. Di tingkat pengecer, harga beras satu kilogram dipatok kurang lebih Rp8.000.

Menurut Pranowo, kenaikan harga semacam ini rutin terjadi. Berbagai faktor yang berpengaruh yakni serangan wereng yang mengurangi produksi padi. Gejolak harga sembako juga terjadi karena meningkatnya permintaan kebutuhan. Sebagian orang juga memanfaatkannya untuk ditimbun. Beberapa sembako yang rawan penimbunan adalah gula, beras dan minyak goreng.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya