SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, MAGELANG&nbsp;<strong>&mdash;</strong></strong> Ada yang unik dalam kegiatan <em>Parade Budaya Kebangsaan</em> menyemarakkan <em>Deklarasi Tim Sukses Ganjar-Yasin Kabupaten Magelang</em>di Lapangan Pasturan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (5/5/2018) malam. Calon gubernur petahana Jateng <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo </a>disodori sapu lidi oleh simpatisannya.</p><p>Sapu lidi itu diberikan oleh pengurus partai di Kabupaten Magelang yang menjadi pengusung dan pendukungnya, yakni PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Golkar. Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Yasin Kabupaten Magelang, Saryan Adiyanto, mengungkapkan, penyerahan sapu lidi menjadi simbol dukungan.</p><p>"Sapu lidi merupakan bentuk suara dari kami bahwa siap memenangkan Ganjar-Yasin di Magelang," katanya, Sabtu malam.</p><p><a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a>&nbsp;pun menerimanya. Ia mengaku terkesan dengan konsep sapu lidi yang memiliki banyak arti. Selain bentuk dukungan, katanya, sapu lidi juga dapat dimaknai sebagai sebagai simbol semangat bersih-bersih. Jika diterapkan dalam birokrasi, maka ini mengingatkannya untuk membersihkan segala bentuk upaya korupsi.</p><p>"Sapu lidi merupakan satu ikatan dari banyak batang lidi. Ini juga menjadi simbol mengikat diri menjadi NKRI yang utuh, sekaligus sebagai cerminan suara rakyat Kabupaten Magelang agar tidak bercerai berai," katanya.</p><p>Lebih lanjut ia menyatakan siap membawa konsep kerakyatan dan siap berdiri berbaur bersama masyarakat. Di hadapan ribuan warga Magelang yang meramaikan malam tersebut, ia pun mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap semangat dan menjaga NKRI.</p><p>Acara pada malam itu dikemas dengan acara hiburan menampilkan kelompok kesenian tradisional di Magelang yakni topeng ireng, jathilan, reog, brodut, soreng, kubro kiswo dan grasakan.</p><p>Puncaknya, pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan Dalang Kondang Ki Warseno Slank. Pergelaran wayang kulit ini mendatangkan Yati Pesek dan Marwoto sebagai pelawaknya.</p><p>Saryan Adiyanto mengatakan, ribuan warga yang datang ke acara itu berasal dari berbagai kalangan lintas etnis, agama dan golongan, sukarelawan. Menurutnya, mereka sepakat bahwa NKRI harga mati. "Saya berharap pada 27 Juni besok Ganjar-Yasin terpilih mengawal keberagaman, tetap menjaga NKRI, dan Pancasila menjadi ideologinya," jelasnya.</p><p>Ia menargetkan, di Kabupaten Magelang, pasangan Ganjar-Yasin, bisa meraih minimal 58% suara dengan didukung sejumlah partai pengusungnya. Bahkan, jika melihat antusiasme masyarakat yang datang dalam acara tersebut, ia memperkirakan capaian suara bisa naik menjadi 60%.&nbsp;</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya