SOLOPOS.COM - Baliho penutupan pasar hewan terpampang di depan pintu masuk Pasar Hewan Ngandul, Sumberlawang, Sragen, Senin (30/5/2022). (Istimewa/Disnakkan Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menutup seluruh pasar hewan yang berjumlah enam di Bumi Sukowati mulai Selasa (31/5/2022) hingga 14 Juni 2022 mendatang. Penutupan pasar hewan itu sebagai upaya antisipasi persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, khususnya sapi dan kambing.

Penutupan pasar hewan tersebut juga bertujuan untuk memutus masuknya sapi dan kambing dari luar Sragen. Terutama wilayah Jawa Timur (Jatim) dan Kabupaten Grobogan. Ini lantaran kasus PMK di Sragen muncul disebabkan penularan hewan dari wilayah Jatim dan Grobogan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya, penutupan pasar hewan dimulai Selasa besok. Penutupan seluruh pasar hewan itu untuk menekan angka kasus PMK yang sekarang naik menjadi 39 kasus per Minggu [29/5/2022] malam,” jelas Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Toto Sukarno, saat dihubungi Solopos.com, Senin (30/5/2022).

Banyak hewan ternak yang masuk Sragen melalui jalan tikus sehingga sulit untuk pengawasannya. Dengan penutupan pasar hewan maka hewan dari luar Sragen tidak lagi masuk karena pusat transaksi jual beli ternak ditutup.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Disnakkan Sragen Usul Pasar Hewan Ditutup, Bupati Yuni: Tunggu Senin

Toto mengungkapkan upaya penyekatan lalu lintas hewan sudah dilakukan aparat Polres Sragen bersama Disnakkan di daerah perbatasan. Wilayah perbatasan itu berada di Sambungmacan dan Gondang. Sejauh ini, dalam pemeriksaan di perbatasan tidak ditemukan hewan ternak yang sakit sehingga diperbolehkan masuk Sragen.

Sementara itu, Kasus PMK di Sragen bertambah dari 35 kasus pada Kamis (26/5/2022) malam menjadi 39 kasus pada Minggu malam. Sebaran kasus PMK itu, ujar Toto, berada di wilayah Plupuh, Tanon, Karangmalang, Jenar, Sidoharjo, Sumberlawang, Miri, Ngrampal, Kalijambe, dan Gemolong.

Dari 10 kecamatan itu, kasus tertinggi ada di Plupuh dengan 13 kasus. Tiga ekor di antaranya sembuh. Tiga sapi positif PMK di Tanon juga sudah sembuh sehingga nol kasus.

Kasus PMK tertinggi kedua berada di Miri dengan tujuh kasus dan disusul Sidoharjo dengan lima kasus dan Karangmalang empat kasus.

Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Klaten Ditutup, Harga Daging Sapi Masih Normal

Kepala Disnakkan Sragen, Rina Wijaya, menjelaskan penutupan enam pasar hewan itu didasarkan pada Surat Edaran Sekretaris Daerah (Sekda) No. 702/011/2022 tentang Penutupan Sementara Operasional Pasar Hewan Se-Kabupaten Sragen tertanggal 27 Mei 2022.

“Untuk mencegah penularan PMK pada hewan ternak di Kabupaten Sragen maka sementara operasional jual-beli/transaksi hewan temak [kambing dan sapi] di lokasi pasar hewan se-Kabupaten Sragen ditutup sementara selama 14 hari. Surat edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai kebutuhan,” ujar Rina menyitir SE Sekda tersebut.

Sosialisasi penutupan pasar hewan sudah dilakukan jauh hari. Rina menerangkan enam pasar hewan dipasangi baliho yang berisi penutupan operasional pasar hewan, yakni di Pasar Hewan Nglangon Sragen, Pasar Hewan Sumberlawang, Pasar Hewan Tanon, Dua Pasar Hewan Sambirejo, dan Sukodono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya