SOLOPOS.COM - Para personel TNI dan Polri perwakilan kecamatan ikut serta dalam sosialisasi penanganan PMK menjelang Iduladha di Aula Opsroom Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Kamis (30/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Perkembangan kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) di Sragen tercatat sebanyak 975 ekor per Rabu (29/6/2022) malam. Hanya dua kecamatan, yakni  Tangen dan Sragen Kota, yang  masuk zona hijau PMK.

Data tersebut dikeluarkan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen berdasarkan laporan di lapangan. Di saat yang sama, Disnakkan sendiri meragukan data itu karena meyakini jumlah kasus PMK aktualnya lebih banyak dari yang dilaporkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keraguan terungkap saat digelar sosialisasi penanganan hewan kurban menjelang pelaksanaan Iduladha di Aula Opsroom Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Kamis (30/6/2022). Aara itu dihadiri Bupati, Kapolres, Dandim, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag), dan para persinel TNI, Polri, dan kantor urusan agama (KUA) dari wilayah eks Kawedanan Tangen.

Kepala Disnakkan Sragen, Rina Wijaya, menerangkan sebenarnya di luar sana masih banyak ternak yang terpapar PMK. Tetapi tidak dilaporkan ke Disnakan dengan alasan bermacam-macam.

Baca Juga: Kendalikan Penyebaran PMK, Pemerintah Percepat Vaksinasi Hewan Ternak

“Ada semacam intervensi dari pedagang ternak yang khawatir bila dikaporkan maka ternaknya tidak laku. Ada yang malu bila harus didatangi petugas. Jadi data perkembangan kasus PMK di Sragen sebanyak 975 ekor itu itu diragukan. Saya yakin di luar sana seperti bola salju,” ujar Rina.

Kecamatan Tangen dan Sragen Kota, menurutnya kini masuk zona hijau semburat merah. Data zona hijau PMK itu pun diragukan karena diyakini ada kasus PMK yang tidak dilaporkan.

Rina menjelaskan pihaknya mendapatkan jatah vaksin untuk dosis pertama sebanyak 3.800 dosis. Vaksinasi ini difokuskan untuk ternak di wilayah eks Kawedanan Gemolong. Rencananya vaksinasi digelar Sabtu-Minggu (2-3/7/2022).

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyebut perkembangan kasus PMK terakhir per Kamis pagi mencapai 975 ekor. Dari jumlah tersebut ada 459 kasus aktif, 467 ekor sapi sembuh, dan 49 ekor yang mati. Berdasarkan data tersebut, Sragen masuk zona merah PMK.

Baca Juga: Kasus PMK di Sragen Hampir 1.000 Ekor, Pasar Hewan Tetap Dibuka 5 Juli?

Menjelang Iduladha, Bupati berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim untuk melibatkan TNI dan Polri dalam penanganan PMK, terutama vaksinasi dan pengawasan saat Iduladha.

“Hari ini kita kumpul untuk membentuk tim di setiap kecamatan dan desa dalam persiapan menghadapi Iduladha. Tugas tim itu memastikan hewan sehat dengan melihat kondisi ternak,’ ujarnya.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, mengatakan kasus PMK di Sragen masih cukup rendah dibandingkan kabupaten tetangga. “Mari rapatkan barisan. Kami turun bersama-sama untuk menekan angka PMK,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya