SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali menginvestigasi asal bangkai ayam yang <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180914/492/939842/penuh-sampah-saluran-irobayan-di-boyolali-perlu-dibersihkan" title="Penuh Sampah, Saluran Irobayan di Boyolali Perlu Dibersihkan">dibuang</a> di bawah jalan lintas Simo-Klego di desa Tanjung, Klego, Boyolali.</p><p>Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) pada Disnakkan Boyolali Afiany Rifdania mengatakan investigasi dilakukan sejak Senin (17/9/2018) atau sejak mendapatkan laporan dari warga masyarakat.</p><p>Investigasi tersebut menyangkut penyebab kematian ayam yang diperkirakan dalam waktu bersamaan. &ldquo;Laporan masyarakat sudah kami tindaklanjuti dengan melakukan investigasi ke sana,&rdquo; ujarnya, Rabu (19/9/2018).</p><p>Menurutnya, kematian puluhan ayam di dalam karung tersebut perlu diketahui penyebabnya. Jika ternyata mengandung kuman <a href="http://viral.solopos.com/read/20180806/486/932297/buang-sampah-di-sungai-boyolali-didoakan-mati" title="Buang Sampah di Sungai Boyolali Didoakan Mati">berbahaya</a>, hal itu bisa membahayakan manusia. &ldquo;Kalo bangkai itu ternyata mengandung kuman berbahaya, bagi manusia juga membahayakan,&rdquo; imbuh Afiany yang akrab disapa Afi ini.</p><p>Sementara itu, investigasi terkendala minimnya informasi mengenai asal-susul bangkai ayam-ayam tersebut dan siapa yang membuangnya. Sampai saat ini belum ada yang tahu pasti asal bangkai tersebut.</p><p>Demikian pula dengan pemerintah desa setempat yang belum mengetahui asal bangkai ayam yang dibuang sembarangan dan menimbulkan bau tak sedap itu. Lokasi bangkai juga cukup menyulitkan untk dijangkau karena berada di lereng tepi jalan.</p><p>&ldquo;Baru sebatas investigasi dan belum selesai. Artinya kami baru mencari tahu, apakah ada peternakan ayam di daerah situ. Kalau berasal dari peternakan komersial harus ditindaklanjuti, harus ada pembinaan karena tidak semestinya membuang bangkai seperti itu,&rdquo; tegasnya.</p><p>Seharusnya, kata dia, bangkai dikubur dengan tata cara yang benar dan harus disemprot disinfektan agar tidak menyebarkan penyakit. Disnakkan membuka pintu bagi warga yang mengetahui pembuang bangkai ayam tersebut.</p><p>&ldquo;Mohon kalau ada yang mengetahui oknum yang membuang bangkai tersebut bisa melapor ke UPT Puskesmas Simo atau ke Disnakkan Boyolali.&rdquo;</p><p>Sebelumnya diberitakan, bau <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180917/492/940155/71-persen-sampah-boyolali-belum-tertangani" title="71 Persen Sampah Boyolali Belum Tertangani">menyengat</a> dari puluhan bangkai ayam di bawah jalan lintas Simo-Klego di desa Tanjung, Klego, Boyolali membuat resah warga.</p><p>Bangkai itu dapat dilihat melalui jembatan kecil tepat di tikungan paling utara setelah melewati kawasan wisata Lembah Gunung Madu yang menjadi batas dua kecamatan tersebut.</p><p>Berdasarkan pantauan <em>Solopos.com</em>, Selasa (18/9/2018) ada sekitar lima karung seukuran karung beras yang semuanya berisi bangkai ayam. Tiap karung berisi 10-15 bangkai. Apabila ditotal jumlahnya bisa mencapai 50-60 bangkai ayam.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya