DISKUSI PUBLIK DIFABEL : Kaum Difabel Ingin Semua Pintu SKPD Dibuka

Solopos.com, SOLO — Jika selama ini persoalan difabel sering kali hanya ditangani oleh dinas sosial, kaum difabel sesungguhnya menginginkan seluruh satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) ikut terlibat untuk terkait dengan permasalahan difabel.

“Sebab, permasalahan yang dihadapi oleh kaum difabel sesungguhnya sama dengan masyarakat lainnya. Baik masalah sosial, ekonomi, pendidikan, politik dan sebagainya,” kata Direktur Pusat Pemberdayaan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (PPRBM), Sunarman, di Balai Kota Solo, Kamis (16/1/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan itu disampaikan Maman, panggilan akrab Sunarman pad Diskusi Publik bertema Pemberdayaan Difabel Melalui Rehabilitasi Berbasis Masyarakat menuju Pembangunan Inklusi.

Menurut Maman, untuk mewujudkan pemberdayaan difabel melalui rehabilitasi berbasis masyarakat itu diperlukan kerja sama semua pihak. “Seluruh stake holder harus terlibat dan mempunyai gairah untuk bersama-sama mencapai tujuan itu,” kata Maman.

Yang terpenting, lanjut Maman, keterlibatan dan partisipasi kaum difabel sendiri sangat penting. “Karena percuma saja kita bentuk sebuah tim advokasi difabel (TAD) di tiap kabupaten/kota namun keterlibatan teman-teman difabel tidak ada,” tambahnya.

Jika semua pihak telah terlibat dalam upaya pemberdayaan difabel ini, menurut Maman, maka upaya untuk mewujudkan apa yang telah diamanatkan oleh Convention on the Right of Persons with Disabilities (CRPD/konvensi tentang kesamaan hak bagi kaum difabel) yang dikeluarkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan telah diratifikasi oleh Indonesia melalui UU No 19 Th 2011. (Mulyanto Utomo/JIBI/Solopos)