SOLOPOS.COM - Peserta pelatihan saat mengikuti pelatihan website, media sosial, dan jurnalistik. (Istimewa/Humas UKSW)

Solopos.com, SALATIGA–Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Salatiga menggandeng Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) untuk menyelenggarakan pelatihan website, media sosial, dan jurnalistik.

Bertempat di Ruang Probowinoto, UKSW acara itu diikuti 60 orang admin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga.

Kepala Dinas Kominfo Budi Prasetyo, menyebut bahwa kegiatan ini melibatkan admin Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Pihaknya ingin melalui pelatihan yang diberikan dapat semakin meningkatkan kemampuan dan kompetensi badan layanan publik sekaligus dapat menciptakan informasi berkualitas yang berdampak pada peningkatan pelayanan publik.

“Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya jaminan terhadap keterbukaan informasi bagi masyarakat yang telah diatur dalam undang-undang, sehingga Kominfo memiliki kewajiban untuk melakukan peningkatan ketrampilan bagi admin PPID,” jelas dia.

Budi Prasetyo menyebut bahwa Fiskom UKSW turut digandeng karena selama ini sudah banyak kerja sama yang dilakukan.

Langkah ini menjadi upaya kolaborasi dan sinergi sehingga baik dinas maupun akademisi dapat merasa memiliki tanggung jawab yang sama untuk memajukan kota Salatiga terkait peningkatan pelayanan informasi publik.

Kepala Departemen Komunikasi Fiskom UKSW Ester Krisnawati menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan kali pertama dilakukan oleh Fiskom dan Diskominfo.

Pihaknya berharap seluruh output dari kegiatan yang telah terselenggara dapat bermanfaat bagi pengembangan kota Salatiga.

“Ke depan masih banyak hal-hal untuk dikolaborasikan bersama. Harapannya semakin banyak kegiatan yang diselenggarakan maka semakin banyak pula ilmu yang dibagikan. Tujuan utamanya adalah memberikan kontribusi bagi kemajuan Kota Salatiga,” jelas dia.

Tokoh jurnalis sekaligus akademisi, Goenawan Permadi, membagikan ilmu jurnalistik.

Disampaikannya dua hukum utama dalam jurnalistik yakni melihat sisi penting dan menariknya sebuah topik.

“Jadikan yang menarik itu menjadi penting dan hal yang penting menjadi nampak menarik. Tanpa kedua hal ini maka tulisan yang kita buat akan cepat tenggelam. Nah, jika tidak ada keduanya dalam sebuah topik maka kita dapat memanfaatkan Google Trend atau memainkan data statistik,” jelas dia.

Goenawan Permadi menyampaikan secara lugas berbagai keuntungan terkait pemanfaatan Google Trend, menurutnya hal ini cukup membantu karena dapat membuka perspektif dan wawasan tentang tren saat ini mulai dari penentuan target, kata kunci hingga topik-topik yang menarik untuk diangkat.

Pria yang telah puluhan tahun berkecimpung di bidang jurnalistik ini juga mengajak para peserta untuk membuat tulisan untuk selanjutnya dievaluasi bersama.

Tak pelit ilmu, Goenawan memberikan sejumlah masukan pada tulisan para peserta agar menarik dan tidak melenceng dari konsep yang telah ditentukan.

Sementara itu, dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fiskom UKSW Pratiwi Cristin Harnita, menyebut bahwa selama ini masyarakat lebih percaya pada media sosial ketimbang situs resmi milik pemerintah.

Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya hal ini adalah masih kurang informatifnya situs tersebut.

Pratiwi yang saat ini juga menjadi praktisi pada InsightMark Agency ini juga menekankan pentingnya instansi pemerintah untuk memiliki hubungan langsung dengan masyarakat.

Kegiatan yang masih akan berlangsung hingga Rabu (2/11/2022) ini turut menghadirkan sejumlah narasumber lainnya seperti Kusri Handoyo dari Lunpia Picture, Suprihadi, dan Evangs Mailoa, keduanya dosen di Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW serta Kusno Riyanto dari Diskominfo.

Rekomendasi
Berita Lainnya