SOLOPOS.COM - Tangkapan layar - Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia akan memiliki Kawasan Industri Hijau yang terbesar di dunia. Proyek kawasan industri hijau yang ada di Kalimantan Utara ini disinggung Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan, Selasa (16/8/2022).

Presiden optimistis Indonesia bisa mengoptimalkan sumber energi bersih untuk bersaing di kancah internasional, salah satunya melalui pengembangan Kawasan Industri Hijau.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kawasan Industri Hijau tersebut saat ini sedang dibangun oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia dengan Garibaldi “Boy” Thohir berperan sebagai Ketua Konsorsium Kawasan Industri Hijau.

“Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional,” imbuh Presiden.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu emiten yang sudah memanfaatkan keberadaan Kawasan Industri Hijau tersebut adalah perusahaan milik Garibaldi “Boy” Thohir, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Grup Adaro tersebut menginisiasi pembangunan smelter aluminium untuk mendukung perkembangan kendaraan listrik. Proyek smelter tersebut diketahui memiliki nilai investasi $728 juta atau sekitar Rp10,4 triliun.

Baca Juga: Ini Wujud Komitmen Adaro dalam Proyek Energi Terbarukan

Boy Thohir, mengatakan pengembangan industri aluminium menjadi salah satu fokus Adaro ke depannya. Boy pun optimistis ke depannya industri aluminium semakin maju terutama dalam pemakaian kendaraan listrik.

Menurutnya, sudah ada teknologi mobil listrik yang berbahan aluminium, mulai dari rangka hingga body. “Salah satunya Lucid, itu EV [electric vehicle] yang pakai aluminium sampai body. Jadi kami melihat permintaannya besar aluminium untuk EV,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Adapun, pengembangan smelter aluminium ADMR diperkirakan akan dimulai pada akhir 2024 dan ditargetkan rampung dalam waktu 24 bulan atau dua tahun.

Dalam Pidato Kenegaraan menyambut HUT ke-77 Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo memperingatkan ada kesempatan besar untuk membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Adaro Tanam Pohon Durian di DAS Menoreh Magelang, Petani Sumringah

Pertama, melalui hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam. Hilirisasi nikel, misalnya, telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Pada 2014, hanya sekitar Rp16 triliun, tapi pada 2021 meningkat menjadi Rp306 triliun.

Pada akhir 2022 ini, diharapkan bisa mencapai ekspor bisa meningkat hingga Rp440 triliun, dan baru dari nikel. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil.

Sekarang ini, Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia.

“Setelah nikel, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan timah. Kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia,” kata Presiden.

Baca Juga: Blak-blakan Boy Thohir: Nasionalisme ala Taipan Indonesia

Kedua, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus ditingkatkan. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon.

Energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Jokowi Singgung Proyek Kawasan Industri Hijau Milik Boy Thohir, Terbesar di Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya