SOLOPOS.COM - Dinas Perhubungan Kabupaten Sukoharjo dan Satlantas Kabupaten Sukoharjo melaksanakan pengawasan dan pengendalian angkutan barang di Terminal Sukoharjo, Rabu (1/3/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Kabupaten Sukoharjo melaksanakan pengawasan dan pengendalian angkutan barang di Terminal Sukoharjo, Rabu (1/3/2023). Dalam kesempatan itu, petugas menindak 10 pelaku pelanggaran.

Kepala Dishub Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, mengatakan penertiban dilakukan anggota OpsDal dan pengujian Dishub Sukoharjo bersama personel Satlantas. “Setelah dilakukan pemeriksaan terdapat 10 pelanggaran yaitu delapan kendaraan dengan uji kir sudah mati. Sementara dua pengendara tidak mempunyai SIM,” kata Toni.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ada 24 kendaraan yang diperiksa, 11 unit di antaranya truk dump, 8 pikap dan 5 mobil barang. Pengemudi kendaraan dengan uji kir mati diberikan pembinaan dan diminta  segera mengujikan kendaraan ke Dishub. Sementara pengendara yang tidak mempunyai SIM ditilang oleh Satlantas Sukoharjo.

Pada bagian lain, mempersiapkan mudik lebaran, Dishub tengah mempersiapkan pemetaan daerah rawan kecelakaan termasuk simpul kemacetan di wilayah Sukoharjo. Hal itu dilakukan sebagai bahan evaluasi pembuatan manajemen rekayasa lalu lintas.

“Kalau keputusannya apa belum masih perlu koordinasi forum lalu lintas dan koordinasi lain,” kata Toni.

Selain memetakan daerah rawan kecelakaan dan simpul kemacetan pihaknya juga terus melakukan pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU). Pemeliharaan PJU dilakukan secara berkala mengingat adanya aduan masyarakat. Selain aduan dari masyarakat pihaknya juga rutin memantau PJU mana saja yang mati.

Terakhir selain di Kartasura perbaikan dilakukan merata di Telukan, Nguter dan beberapa wilayah yang rawan kecelakaan. Pihaknya juga merencanakan penambahan PJU di beberapa ruas jalan meski saat ini pihaknya memfokuskan pemeliharaan ruas jalan yang mati.

“Sejauh ini pemeliharaan cukup banyak, tetapi kalau pemasangan baru ada 75 titik baru dalam tahun ini. Paling banyak di ruas jalan protokol dan rawan kecelakaan. Ada dari terminal dan ruas jalan Nirmala Suri, di Telukan di Jl. Ciu juga rawan kecelakaan. Termasuk masukan-masukan dari masyarakat kami pertimbangkan. Ada sebagian di daerah Weru, Sanggang-Bulu kami prioritaskan,” kata Toni.

Pihaknya juga telah menganggarkan Rp1,5 miliar untuk pengadaan 75 lampu penerangan jalan umum (LPJU) baru. Lelang pengadaan LPJU itu  akan dilakukan pertengahan tahun ini. Penganggaran tersebut berdasarkan hasil perhitungan pemasangan LPJU dengan alokasi anggaran dalam satu lokasi membutuhkan sekitar Rp20 juta.

Dia mengatakan pengadaan bisa dilakukan terpisah karena pemasangan dilakukan di beberapa ruas jalan. Menurutnya pengadaan tersebut juga dimungkinkan terbagi menjadi beberapa paket pemasangan. Kendati demikian dia memastikan waktu pemasangan akan dilakukan bersamaan.

Berdasarkan hasil pemetaannya, dia menyebut idealnya di sepanjang jalan Kabupaten Sukoharjo minimal tersebar 8.000 lebih lokasi LPJU. Namun saat ini Kabupaten Jamu baru memiliki sekitar 4.000 lokasi LPJU yang telah terpasang.

“Jalan kabupaten baru sekitar 50%, setiap tahun kami tambah sedikit-sedikit. Kami kalau ada kesempatan penyerapan anggaran bantuan dari pusat atau provinsi juga pasti mengajukan, biar dapat bantuan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya