SOLOPOS.COM - Petugas memantau arus lalu lintas dari Central Control Room Dinas Perhubungan Kota Solo, Selasa (19/4/2022). (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan atau Dishub Solo, Jawa Tengah tidak akan menerapkan rekayasa arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan selama masa mudik Lebaran 2022.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dishub Kota Solo, Hari Prihatno, seusai rapat di Kantor Dishub Solo, Selasa (19/4/2022). Hari menyampaikan Dishub Solo tidak akan menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan saat masa Lebaran 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagai gantinya, Dishub Solo akan memasang Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) di beberapa lokasi rawan kemacetan. Misalnya, kendaraan dari arah Kleco melewati simpang Faroka akan diarahkan melewati Fajar Indah. Selanjutnya keluar dari Jl. Ahmad Yani sehingga tidak ada kepadatan kendaraan di Jl. Slamet Riyadi.

Rencananya, RPPJ dipasang H-7 hingga H+7 Lebaran 2022. “Rekayasa enggak ada. Akan ada RPPJ mengarahkan pada jalan-jalan untuk mengurangi kepadatan tengah kota,” jelasnya.

Baca Juga : Dishub Solo Pasang Alat Traffic Counting di Batas Kota, Ini Fungsinya

Selain itu, Dishub juga akan membuat leaflet untuk menyebarkan informasi terkait lalu lintas mudik 2022 melalui media sosial. Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2022 terjadi pada Jumat-Sabtu (29-30/4/2022). Puncak arus balik diperkirakan pada Minggu (8/5/2022).

Meski begitu, lanjut Hari, masih ada kemungkinan pemudik datang setelah pelaksanaan Salat Id. Hari mencontohkan beberapa pemudik akan berpikir untuk menghindari macet saat arus mudik. Masyarakat akan memilih mudik setelah Salat Id. Pada akhirnya, justru kemacetan akan terjadi di luar prediksi puncak arus mudik.

Baca Juga : 7,4 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk ke Solo pada Lebaran 2022

Setelah Salat Id

“H+2 saya pikir sudah mulai menurun. Kami lihat juga perilaku pemudik. Jika dilihat dari pengalaman tahun sebelumnya orang tidak mau mudik pada malam Lebaran. Dia akan berpikir besok saja setelah Salat Id. Ini akan berlaku kepada semua pemudik,” jelas Hari.

Diberitakan sebelumnya, Dishub Solo memprediksi 7,4 juta kendaraan masuk ke Kota Solo selama kurun waktu H-7 hingga H+7 Lebaran 2022. Prediksi volume kendaraan masa lebaran 2022 naik 91.46 persen dibanding tahun 2021 saat pemerintah melarang masyarakat mudik lebaran.

Prediksi tersebut juga jauh lebih tinggi dibanding total kendaraan yang masuk ke Kota Solo pada momen H-7 hingga H+7 Lebaran 2019, yaitu 7.228.039 kendaraan. Hari menambahkan setidaknya ada 21 juta kendaraan yang akan masuk ke Jawa Tengah. Dari total itu, jelasnya, 10 persen masuk ke wilayah Soloraya.

Baca Juga : Tak Ada Penyekatan Mudik, Vaksinasi Digencarkan di Tempat Keramaian

“Kalau 2019 sekitar 7.2 juta kendaraan pada H-7 sampai H+7. 2020 tidak ada mudik dan menurun jadi 3 juta. Kemudian, 2022 karena ada arus mudik diperkirakan kendaraan masuk Jawa Tengah sekitar 21 juta. Prediksi Soloraya hampir 10 persen,” jelas Hari.

Prediksi 7.4 juta kendaraan masuk ke Kota Solo itu diasumsikan dari pergerakan kendaraan yang saat ini keluar dan masuk Kota Solo sekitar 500.000 kendaraan per hari. Prediksi tersebut merupakan asumsi total dari seluruh jenis kendaraan yang melintas.

Kendaraan yang masuk ke Kota Solo didominasi kendaraan pribadi. Perkiraan tersebut belum termasuk kendaraan yang masuk dari jalan-jalan kecil maupun gang perkampungan. “Prediksi keseluruhan 2022 sekitar 7.4 juta. Karena diasumsikan dari pergerakan kendaraan yang saat ini keluar masuk sekitar 500.000 kendaraan per hari.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya