Dishub Solo Tarik Bus BST dari Perum Damri

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Dinas Perhubungan (Dishub) <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180920/489/940851/transportasi-solo-2-koperasi-berebut-30-feeder-baru-bst" title="Transportasi Solo: 2 Koperasi Berebut 30 Feeder Baru BST">Solo</a> akhirnya menarik kembali armada bus Batik Solo Trans (BST) yang diberikan kepada Perum Damri Cabang Solo.&nbsp;</p><p>Armada bus BST tersebut sedianya untuk melayani penumpang di koridor 4 (Terminal Kartasura-Terminal Palur via Jl. Adisucipto). Namun, Perum Damri dianggap tidak sanggup mengoperasikan koridor tersebut.</p><p>Kepala Dishub <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180914/489/939788/transportasi-solo-5-driver-bst-dipecat-karena-ugal-ugalan" title="Transportasi Solo: 5 Driver BST Dipecat karena Ugal-Ugalan">Solo</a>, Hari Prihatno, mengatakan Dishub terpaksa mengambil kembali armada bus BST ukuran sedang itu dari Perum Damri karena mereka ternyata tidak sanggup mengelola bus BST koridor 4.&nbsp;</p><p>Perum Damri sebenarnya belum mengirim surat pemberitahuan resmi ke Dishub terkait ketidaksanggupan mereka mengelola bus BST koridor 4 dan siap melepas pengelolaan bus BST koridor 1 (Bandara Adi Soemarmo-Terminal Palur).&nbsp;</p><p>Tapi, Dishub tetap menarik armada bus BST untuk pengoperasian koridor 4 karena telah mendapat keterangan lisan dari pejabat Perum Damri yang datang ke Kantor Dishub beberapa waktu lalu.</p><p>&ldquo;Kami sudah minta ada bukti hitam di atas putih dari Perum Damri, tapi disemayani tok [hanya dijanjikan]. Ya sudah, keterangan yang pernah disampaikan secara lisan oleh mereka kami jadikan saja acuan resmi untuk menarik kembali bus BST. Mereka wong memang tidak siap,&rdquo; kata Hari saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Senin (24/9/2018).</p><p>Hari menegaskan kebijakan Dishub terkait pengelolaan bus BST koridor 4 tetap sama, yakni sepaket dengan pengelolaan bus BST koridor 1. Artinya, jika Perum Damri maupun PT Bengawan Solo Trans (BST) tidak sanggup mengelola bus BST koridor 4, mereka mesti melepas pengelolaan bus BST koridor 1.&nbsp;</p><p>Begitu juga sebaliknya, jika Perum Damri maupun PT BST siap mengelola bus BST koridor 4, maka diberikan kewenangan mengelola bus BTS koridor 1.&nbsp;</p><p>Hari menyampaikan Dishub tidak mau berlama-lama lagi menunda pengoperasian bus BST koridor 4. Berdasarkan catatan <em>Solopos.com</em>, sudah lebih dari setahun Dishub menunda pengoperasian bus BST koridor 4 mengingat mereka telah membangun halte di rute koridor 4 pada April 2017.</p><p>&ldquo;Penarikan kembali bus BST dari tangan Damri ini sebagai bukti kami serius ingin segera mengoperasikan bus BST koridor 4. Wong pengoperasian bus BST koridor 4 kan ditunggu-tunggu masyarakat, malah mereka enak-enakan,&rdquo; terang Hari.</p><p>Kepala UPTD Transportasi Dishub <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180502/489/913828/transportasi-solo-taksi-tak-bisa-lagi-mangkal-sembarangan" title="Transportasi Solo: Taksi Tak Bisa Lagi Mangkal Sembarangan!">Solo</a>, Yulianto, mengatakan Dishub menarik kembali bus BST dari Perum Damri secara bertahap atau perlahan. Armada bus BST yang sudah ditarik lagi oleh Dishub kini jumlahnya ada sembilan unit.&nbsp;</p><p>Bus tersebut merupakan bus BST yang awalnya dititipkan ke Perum Damri untuk pemberian pelayanan penumpang di koridor 4. Dia menyebut Dishub juga bakal menarik kembali bus BST dari tangan Perum Damri Cabang Solo yang selama ini dioperasikan untuk melayani penumpang di koridor 1.&nbsp;</p><p>"Nanti ada juga armada di Koridor 1 yang kami tarik, yang asetnya milik Pemkot. Tapi sementara kami baru tarik yang diperuntukkan untuk operasional koridor 4. Jumlahnya ada sembilan," jelas Yuli.&nbsp;</p><p></p><div></div>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi