<p style="font-weight: 400;"><strong>Solopos.com, SOLO</strong> – Sebanyak 15 angkutan umum<span> </span><span>kota</span><span> </span>(angkuta) pengumpan (<em>feeder</em>) baru milik Dinas Perhubungan (Dishub)<span> </span><span>Solo</span><span> </span>telah tiba di<span> </span><span>Solo</span><span> </span>pada Senin (17/9/2018). Belasan<span> </span><em>feeder<span> </span></em>Batik<span> </span><span>Solo</span><span> </span>Trans (BST) tersebut kini diparkir di halaman Kantor Dishub.</p><p style="font-weight: 400;">Kabid Angkutan Dishub<span> </span><span>Solo</span>, Taufiq Muhammad, menyampaikan masih ada 15<span> </span><em>feeder<span> </span></em>baru lagi yang bakal tiba di<span> </span><span>Kota</span><span> </span>Bengawan pada tahun ini.</p><p style="font-weight: 400;">Belasan<span> </span><em>feeder</em><span> </span>yang disediakan dengan dana APBD<span> </span><span>Kota</span><span> </span><span>Solo</span><span> </span>tahun 2018<em><span> </span></em>itu sebenarnya bisa saja diantar ke<span> </span><span>Solo</span><span> </span>bersama 15<span> </span><em>feeder<span> </span></em>lain, tapi Dishub memutuskan untuk <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180918/489/940290/uns-solo-beri-pengawasan-khusus-mahasiswa-terindikasi-bermasalah" title="UNS Solo Beri Pengawasan Khusus Mahasiswa Terindikasi Bermasalah">menunda pengiriman</a> karena keterbatasan lahan parkir.</p><p style="font-weight: 400;">Dishub tidak bisa meminjam tempat di Terminal Tipe A Tirtonadi karena di sana juga tengah penuh. Alhasil, 15<span> </span><em>feeder<span> </span></em>lain bakal dikirim belakangan.</p><p style="font-weight: 400;">“Total ada 30<span> </span><em>feeder<span> </span></em>baru. Yang sudah sampai di<span> </span><span>Solo</span><span> </span>baru 15<span> </span>unit. Sedangkan 15 unit lainnya dikirim nanti,<span> </span><em>nunggu<span> </span></em>ada tempat dulu untuk parkir,” kata Taufiq saat diwawancarai<span> </span><em>solopos.com </em>soal adanya<span> </span><em>feeder<span> </span></em>di halaman Kantor Dishub<span> </span><span>Solo</span>, Selasa (18/9).</p><p style="font-weight: 400;">Taufiq mengakui Dishub belum membagi kewenangan pengoperasian 30<span> </span><em>feeder<span> </span></em>baru tersebut, yakni apakah akan dijalankan koperasi angkuta Trans Roda Sejati (TRS), koperasi Bersama Satu Tujuan (BST), atau keduanya.</p><p style="font-weight: 400;">Oleh sebab itu, dia menyampaikan,<em><span> </span></em>besar kemungkinan<span> </span><em>feeder<span> </span></em>baru belum bisa dioperasikan pada bulan ini. Selain butuh diskusi dengan para pengurus koperasi angkuta, Dishub merasa perlu juga terlebih dahulu mengecek kondisi<span> </span><em>feeder<span> </span></em>sebelum dijalankan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180918/489/940246/pkl-cfd-juanda-solo-tuntut-barikade-dibuka-pukul-09.00-wib" title="PKL CFD Juanda Solo Tuntut Barikade Dibuka Pukul 09.00 WIB">untuk melayani masyarakat</a> di<span> </span><span>Kota</span><span> </span>Bengawan.</p><p style="font-weight: 400;">“Pembagian tanggung jawab pengoperasian<span> </span><em>feeder<span> </span></em>baru belum kami putuskan. Nanti kan kami rapatkan dulu dengan pengurus dan anggota koperasi. Targetnya ya<span> </span><em>feeder<span> </span></em>ini bisa dijalankan secepatnya. Kalau bisa Oktober atau November depan,” tutur Taufiq.</p><p style="font-weight: 400;">Taufiq memastikan 30<span> </span><em>feeder<span> </span></em>baru itu memiliki model yang sama dengan 30<span> </span><em>feeder<span> </span></em>yang telah disediakan Dishub pada 2017 lalu. Armada<span> </span><em>feeder<span> </span></em>baru dilengkapi dengan pintu hidrolik sehingga pengemudi tidak ada alasan lagi untuk tidak menyalakan alat<span> </span><em>air conditioner<span> </span></em>(AC) ketika membawa penumpang.</p><p style="font-weight: 400;">Pasalnya, pengemudi bisa dengan mudah membuka dan menutup pintu penumpang hanya dengan memencet tombol di bawah stir. Ke depan dia tidak ingin mendengar keluhan lagi dari masyarakat terkait sikap sopir<span> </span><em>feeder<span> </span></em>kedapatan melanggar standar operasional prosedur (SOP).</p><p style="font-weight: 400;">“Kami masih mendapati keluhan dari masyarakat soal sikap pengemudi<span> </span><em>feeder</em><span> </span>yang tidak mematuhi SOP baik di koridor 11, 13, 8, maupun 9. Rata-rata keluhan terkait dengan AC dan rokok. Banyak penumpang meminta sopir menyalakan AC dan tidak merokok di mobil. Kami sudah meminta kepada pengurus koperasi untuk membina para pengemudi yang salah. Kami kemudian akan menindak sopir yang nekat mengulangi kesalahan,” jelas Taufiq.</p><p style="font-weight: 400;">Berdasarkan catatan<span> </span><em>solopos.com, </em>sebelumnya Solo Dishub tidak tepat waktu dalam merealisasikan pengoperasian<span> </span><em>feeder</em><em>.<span> </span></em>Pada 2016, Dishub awalnya menargetkan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180918/489/940368/solopos-hari-ini-petahana-kuasai-nomor-urut-1" title="Solopos Hari Ini: Petahana Kuasai Nomor Urut 1">bisa mengoperasikan</a><span> </span>41<em> feeder </em>pada akhir tahun itu, tapi ternyata baru berhasil pada 6 April 2017.</p><p style="font-weight: 400;">Pada 2017 juga, Dishub yang awalnya menargetkan bisa mengoperasikan 30<span> </span><em>feeder<span> </span></em>pada akhir tahun lalu, ternyata baru bisa berhasil pada 5 Februari tahun 2018 ini.</p><p style="font-weight: 400;">Mundurnya pengoperasian<span> </span><em>feeder<span> </span></em>dari target tersebut disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya tarik ulur pembahasan tanggung jawab pengelolaan<span> </span><em>feeder<span> </span></em>dan jalur yang bakal dilewati. </p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
