SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &ndash; Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menganggap perempuan di Solo masih minim pengetahuan akan prosedur keselamatan berkendara (<em>safety riding</em>). Oleh sebab itu, Dishub berencana menggelar sosialisasi agar para perempuan di Kota Bengawan lebih memahami perilal keselamatan berkendara.</p><p>Kasi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas Dishub Solo, Andri Wahyudi, menyampaikan sosialsiasi tersebut rencananya digelar Dishub pada 21 April mendatang, selagi memanfaatkan momentum peringatan Hari Hartini. Dishub belum bisa memastikan tempat pelaksanaan acara. Yang jelas Dishub hanya akan mengundang 70 perempuan perwakilan dari lima kecamatan di Solo untuk megikuti sosialsiasi.</p><p>Andri menyebut minimnya pengetahuan akan safety riding berdampak pada rentannya perempan mengalami kecelakaan lalu lintas yang juga bisa membahayakan orang lain. Dia mengaku Dishub belum mengatongi data terbaru yang menunjukkan angka kasus kecelakaan yang melibatkan perempuan. Dishub menilai perempuan kini masih minim pengetahuan akan <em>safety riding</em> karena melihat fenomena yang terjadi di lapangan dan juga atas dasar laporan dari masyarakat.</p><p>Andri mencontohkan petugas Dishub yang sedang berpatroli pagi kerap melihat banyak ibu-ibu yang mengantarkan anak mereka ke sekolah tanpa mengenakan helm. Meski telah diberitahu, para ibu-ibu tetap saja terpantau mengulangi kesalahan mereka. Maka dari itu, Dishub menganggap perlunya diadakan sosialsiasi secara resmi dengan menyasar para perempuan, terutama kalangan ibu-ibu agar memperhatikan prosedur keselamatan bekendara.</p><p>&ldquo;Ibu-ibu ini kan indikasinya memang jarang menggunakan motor. Kebanyakan dari mereka menggunakan motor hanya untuk bepergian ke tempat tertentu, seperti mengantar anak ke sekolah atau belanja ke pasar. Kondisi itu membuat mereka sering lupa atau malah lalai akan keselamatan berkendara. Akhirnya, pas naik motor, ibu-ibu itu enggak pakai helm, lupa tidak mematikan lampu sein dan lain sebagainya,&rdquo; jelas Andri saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em> di kawasan Ngarsopuro, Senin (16/4/2018).</p><p>Andri menyampaikan penyelenggaraan sosialisasi dengan menyasar kaum perempuan terutama ibu-ibu juga sebagai upaya untuk menekan potensi kecelakaan yang melibatkan pelajar. Diharapkan para ibu bisa lebih menekankan kepada anak-anak mereka untuk selalu mematuhi prosedur keselamatan berkendara setelah mendapat sosialisasi. Mereka juga diharapkan bisa menularkan semangat taat dan benar berlalu lintas kepada anggota keluarga dan para tetangga.</p><p>Diwawancarai terpisah, Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, berharap para orang tua tidak buru-buru memberikan kendaraan bermotor kepada anak mereka yang masih berusia di bawah 17 tahun. Diharapkan para orang tua maupun pihak sekolah bisa mengarahkan anak-anak untuk lebih memilih menggunakan moda transportasi umum yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.</p><p>Hari menuturkan jikapun ingin mengantar, para orang tua diminta bisa mengantar hanya sampai ke jalan yang dilalui layanan transportasi umum. Pemkot telah memberikan tarif murah kepada pelajar yang menggunakan transportasi umum seperti bus Batik Solo Trans (BST) maupun<em> feeder</em> BST.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya