SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Jalur kereta api di depan Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir Solo (PGS) seringkali dijadikan lahan parkir kendaraan roda empat dan tempat berjualan para pedagang kaki lima (PKL). Akibatnya, perjalanan Railbus Batara Kresna dari Statiun Solo di Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo Kota menuju ke Wonogiri sering terganggu.

Biasanya, petugas dari stasiun dibantu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo bakal memperingatkan PKL yang masih mangkal di rel kereta api depan BTC dan PGS. Selain itu, suara klakson dari Railbus Batara Kresna juga sering membuat PKL panik hingga lari tunggang-langgang membawa dagangannya keluar rel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, perjalanan Railbus Batara Kresna masih kerap terganggu mobil yang parkir di rel. Meski sudah berulangkali diperingatkan hingga dipasang papan peringatan, tetap saja ada pengendara nakal yang memarkirkan mobil di rel sehingga membuat perjalanan Railbus Batara Kresna terganggu dan lalu lintas di sekitarnya macet.

Guna menanggulangi hal tersebut, pihak Dishub Solo kembali mengimbau masyarakat untuk memarkirkan kendaraan dengan tertib di kawasan Gladak. Orang yang nekat memarkirkan mobil di rel bakal dikenai tilang oleh pihak Dishub Solo.

Hayoo, siapa nih yang masih sering parkir sembarangan di atas rek kereta api sepanjang Jalan Slamet Riyadi? Ada undang-undang yang mengatur loh gaes kalau rel kereta api harus steril dari kegiatan apapun. Enggak mau kan tertabrak kereta api tau kena tilang berupa gembok dari tim @parkirsolo? Yuk sadar akan keselamatan lalu lintas sobat. Dan tempatkan parkir kendaraan Anda pada tempat yang sudah disediakan,” tulis pengelola akun resmi Instagram Dishub Solo @dishubsurakarta, Rabu (17/7/2019).

Kawasan pusat perbelanjaan tersohor di Kota Solo itu menyediakan tempat parkir yang cukup memadai. Namun, saat akhir pekan tiba, jumlah pengunjung bertambah sehingga lokasi parkir pun penuh. Itulah sebabnya ada beberapa pengunjung BTC maupun PGS yang memarkirkan mobil di rel.

Padahal, Dishub Solo telah menyediakan lokasi parkir tambahan, salah satunya di Galabo. Tempat tersebut memang dibuat untuk menampung kendaraan pengunjung BTC, PGS, dan pelancong di kawasan Jalan Jenderal Soedirman yang membludak saat akhir pekan atau musim liburan tiba.

Imbauan dari pihak Dishub Solo soal larangan parkir di rel itu direspons positif warganet. Ada beberapa netizen mengeluhkan kondisi lalu lintas di kawasan Gladak yang ruwet, apalagi saat ada kendaraan yang nekat parkir di rel.

Ke sana belum tentu dua bulan sekali. Tapi, setiap ke sana pasti ruwet begitu,” komentar @nafiragistha.

Solusi utama di depan PGS/BTC adalah tertibkan semua penjual kaki lima, tukang becak yang suka nongkrong di sepanjang sisi selatan jalan. Atur semua parkir dan penjual di sisi utara. Petugas harus buat tulisan yang cukup besar dan tegas dalam menindak pengemudi yang bandel sembari edukasi pedagang sekitar untuk mengingatkan semua pengendara kalau kendaraan dilarang berhenti atau parkir di atas jalur kereta,” saran @ipurnomosidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya