SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO-Dinas Perhubungan (Dishub) Solo meminta agar semua pengerjaan proyek fisik dihentikan sementara pada H-10 Lebaran 2019. Pengerjaan kembali proyek-proyek tersebut bisa dilakukan pada H+7 Lebaran. Penghentian sementara pengerjaan proyek guna memberikan kesempatan kepada para pemudik Lebaran untuk melintas dengan nyaman dan lancar.

Penjelasan itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, kepada Solopos.com, Kamis (16/5/2019). “Hentikan sementara pengerjaan proyek fisik pada H-10 Lebaran, lalu rapikan,” tutur dia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ari menjelaskan ada beberapa lokasi proyek infrastruktur jalan di Solo yang harus diwaspadai saat masa mudik Lebaran. Contohnya ruas Jl. Jendral Sudirman di mana masih ada pengerjaan proyek, dan Jl. Brignjend Katamso Mojosongo.

Proyek fisik di Jl. Brigjend Katamso berupa pengecoran jalan yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Sudah kami minta berhenti H-10. Katanya masih on schedule. Mudah-mudahan tak berubah,” ujar dia.

Ari juga memberikan perhatian kepada beberapa ruas jalan lain yang ada agenda perbaikan fisik tahun ini. Contohnya agenda perbaikan Jl. Jaya Wijaya dari Mojosongo hingga Kadipiro. Ada juga perbaikan Jembatan Abang, Bibis.

Selain beberapa ruas jalan yang diperbaiki, Ari mengimbau pengguna jalan waspada melintas di sejumlah ruas jalan, persimpangan, dan tempat perbelanjaan di Kota Solo yang masuk kategori rawan kemacetan selama mudik Lebaran 2019.

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo, saat dihubungi Espos melalui ponsel. Dia menjelaskan ruas jalan yang rawan macet yaitu di batas kota dan ruas jalan nasional.

“Seperi Jl. Slamet Riyadi dari Kleco hingga Kerten. Ke utara, Tugu Wisnnu-Girimulyo-Terminal-Ngemplak. Atau juga yang jalur ke utara ke Palang Joglo. Itu beberapa ruas jalan utama arus mudik yang berpotensi terjadi kemacetan,” ujar dia.

Sedangkan pintu masuk Solo yang rawan macet seperti di Kloran, Colomadu. Di ruas jalan itu perlu pemantauan khusus agar tidak terjadi kemacetan parah. Sementara untuk pusat perbelanjaan yang rawan macet seperti di Solo Square dan Solo Grand Mall.

Ada juga pusat perbelanjaan seperti Pasar Klewer, Pasar Gede, Beteng Trade Center, dan Balai Kota Pemkot Solo. “Yang juga harus diwaspadai kemacetan atau antrean kendaraan di persimpangan-persimpangan jalan dalam kota Solo,” imbuh dia.

Di kawasan Solo utara ada persimpangan Palang Joglo yang selama ini sangat ruwet. Pada hari-hari biasa persimpangan itu kerap macet utamanya saat jam pulang kerja. Untuk mengantisipasi kemacetan, tim gabungan mendirikan posko di dekat situ.

Jl. Kapten Piere Tendean dari Gilingan-Kadipiro juga rawan macet lantaran jalur itu merupakan sentra jual beli (perdagangan). Selain itu ada Pasar Nusukan di pinggir Jl. Kapten Piere Tendean yang otomatis bisa memicu terjadinya antrean kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya