SOLOPOS.COM - Kemacetan di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Facebook—MIK Semar)

Solopos.com, SEMARANG — Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah pusat pimpinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjelang Lebaran 2021 tak menyebabkan Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah bebas macet. Buktinya Dinas Perhubungan atau Dishub Kota Semarang yang melakukan pemantauan lalu lintas mendeteksi adanya delapan titik kemacetan di kota ini.

“Ada 21 ruas jalan, termasuk kawasan TPU Bergota, pusat oleh-oleh Pandanaran, dan mal,” jelas Kepala Dishub Kota Semarang Endro P. Martanto, Senin (10/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Endro menyampaikan bahwa kemacetan berpotensi terjadi di sejumlah titik. Indikasinya terlihat dari perbandingan antara volume kendaraan yang lewat dengan kapasitas ruas jalan. Angka tersebut nantinya akan menunjukkan level of service (LOS) dengan skala penilaian A hingga F.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Jelang Lebaran, Tanah Abang dan Thamrin City Padat

Setidaknya, di Kota Semarang menurut dia, ada delapan ruas jalan yang berpotensi mengalami kemacetan atau memiliki LOS E seperti Jl. Jenderal Urip Sumoharjo yang rawan mengalami kemacetan di pagi hari. Dishub Kota Semarang mencatat perbandingan antara volume kendaraan yang lewat dengan kapasitas ruas jalan di lokasi tersebut mencapai 0,90.

Sementara itu, titik kemacetan lain juga terjadi di Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Kaligawe, Jl. Pudak Payung, Jl. Setia Budi, Jl. Sultan Agung, dan Jl. Veteran. Di ke enam ruas jalan tersebut, potensi kemacetan terjadi sepanjang hari, baik di pagi ataupun sore hari.

Di Jl. MT. Haryono, kemacetan berpotensi terjadi pada pagi hari. Pasalnya, kapasitas luas jalan tersebut hanya mampu menampung 3564 kendaraan. Sedangkan pada pagi hari, jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut bisa mencapai 3241 unit kendaraan.

Volume Meningkat Sore

Dishub Kota Semarang juga mencatat bahwa peningkatan volume kendaraan umumnya terjadi di sore hari, seperti di Jl. MH. Thamrin dan Jl. Tendean. Meskipun terjadi kemacetan di sejumlah titik, Endro mengungkapkan bahwa volume kendaraan yang melintas di Kota Semarang masih jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Yang jelas menurun drastis dibanding [Lebaran tahun] 2019 dan 2020 lalu,” tambahnya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengimbau masyarakat Kota Semarang untuk tidak mudik selama libur Lebaran nanti. Larangan tersebut berlaku tak hanya bagi mereka yang berencana mudik ke luar daerah, tapi juga mudik lokal. Dengan larangan tersebut, Hendi, sapaan akrabnya, berharap agar potensi penularan Covid-19 dapat berkurang.

“Kita memperhatikan hal yang lebih besar supaya tidak terjadi persebaran Covid-19 yang meluas dari orang-orang yang datang dari luas wilayah,” jelas Hendi pada pekan lalu.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya