SOLOPOS.COM - Ilustrasi: penyekatan arus mudik. (Harianjogja.com)

Solopos.com, JOGJA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja memastikan bahwa penyekatan di sejumlah ruas jalan di Kota Jogja masih berlanjut seiring dengan diperpanjangnya masa penerapan PPKM level 4 sampai 2 Agustus mendatang.

Kendati pemerintah melongarkan sejumlah sektor untuk beroperasi. Namun Dishub Jogja menyatakan bahwa penekanan mobilitas masyarakat masih berlaku di masa PPKM level 4 ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dishub Kota Jogja, Agus Arif Nugroho mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Jogja dan sepakat untuk tidak membuka titik penyekatan.Kendati ada pelonggaran di sejumlah sektor ekonomi. Pihaknya hanya membuka beberapa akses jalan ke Malioboro sejak pekan lalu.

“Masih berlanjut, cuma Malioboro yang dibuka sedikit aksesnya dan itu juga hanya dari pukul 06.00 sampai 20.00 Wib,” katanya Senin (26/7).

Baca juga: Alhamdulillah, Dalam Sehari 785 Pasien Covid-19 di Bantul Sembuh

Agus menambahkan bahwa, ada 10 titik penyekatan jalan yang dilakukan pihaknya selama 24 jam di wilayah Kota Jogja. Di antaranya mulai dari barat simpang empat Wirobrajan, simpang empat Pingit dari arah utara, kawasan Jetis dari arah utara. Lalu jalan Margo Utomo selatan Tugu Pal Putih.

“Kemudian ada SGM dari arah timur, lalu Rejowinangun, simpang Mirota Kampus, Jokteng (pojok Beteng Vredeburg) kulon, jalan Tamansiswa. Semuanya masih sama dengan PPKM Darurat,” katanya.

Dia juga mengakui bahwa dengan adanya penyekatan itu membuat beberapa titik jalan menjadi padat. Namun, hal itu merupakan konsekuensi logis jika penyekatan dilakukan.  “Itu wajar, karena tujuan kita memang untuk membuat masyarakat supaya malas keluar rumah karena jalurnya jadi mutar. Jadi mobilitas bisa ditekan,” imbuhnya.

Baca juga: Duh, Petugas Ekspedisi Dibacok Klitih di Umbulharjo Jogja, Kena Punggung dan Lengan

Penyekatan Jalan Efektif

Hal ini disebut dia cukup efektif, pengendara yang masih kelihatan hanya berasal dari warga lokal saja. Sementara pengendara dari luar daerah cukup minim ditemui di jalanan Kota Jogja. Sebab, pihaknya juga hanya membuka empat akses masuk ke kawasan Kota Jogja.

Sampai saat ini, mobilitas masyarakat bisa ditekan di angka 30 persen. Jumlah itu normal mengingat aktivitas harian masyarakat Jogja di masa PPKM Darurat cukup banyak yang terhenti. “Itu sudah normal angkanya, karena memang yang lain dan masih ada di jalanan itu masyarakat lokal semua,” ungkapnya.

Di akhir pekan pun Agus mengklaim bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terkait dengan lonjakan mobilitas saat penyekatan jalan. Sebab, kawasan wisata masih belum beroperasi normal, sehingga lonjakan kendaraan belum didapati saat akhir pekan tiba.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya