Karanganyar (Espos)–Sejumlah tanaman padi milik petani di Gondangrejo ambruk diterjang angin serta hujan yang turun beberapa hari lalu.
Salah satu petani, Jamhuri mengatakan, selain diterjang angin, faktor lain yang mengakibatkan padinya ambruk yakni serangan wereng. “Batangnya sudah terlanjur terserang wereng, jadi tidak kuat menahan angin,” tutur Jamhuri saat ditemui Espos di sawahnya, Kamis (20/5) siang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Padi-padi yang ambruk itu di Desa Krendowahono dan Desa Tuban. Rata-rata berumur kurang dari tiga bulan. Dua hari lalu, padi milik sejumlah petani di sana masih tegak berdiri. Namun sejak hujan disertai angin pada malam hari lalu, padi itu ambruk.
“Kalau hujannya siang tidak terlalu bermasalah, justru malah bagus. Tapi kalau hujannya malam, kan padinya jadi lemah,” ungkapnya.
Jamhuri sendiri mengakui, pemberian pupuk urea yang berlebihan pada lahan sawahnya itu, menyebabkan kondisi tanah tidak sehat. Hal itu berimbas pada tanaman padi jenis IR64 yang ia tanam, ambruk. Mayoritas, petani di desa setempat menanam padi jenis tersebut.
Sementara itu, tanaman padi milik Jumali di Desa Tuban juga ambruk. Selain angin, tanaman itu ambruk lantaran mayoritas batang padinya membusuk. Selain itu, kondisi tanah juga tidak mendukung akar padinya sebab terlalu banyak diberi pupuk. “Busuk karena diserang wereng,” katanya.
m87