SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Sejumlah tanaman padi milik petani di Gondangrejo ambruk diterjang angin serta hujan yang turun beberapa hari lalu.

Salah satu petani, Jamhuri mengatakan, selain diterjang angin, faktor lain yang mengakibatkan padinya ambruk yakni serangan wereng. “Batangnya sudah terlanjur terserang wereng, jadi tidak kuat menahan angin,” tutur Jamhuri saat ditemui Espos di sawahnya, Kamis (20/5) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padi-padi yang ambruk itu di Desa Krendowahono dan Desa Tuban. Rata-rata berumur kurang dari tiga bulan. Dua hari lalu, padi milik sejumlah petani di sana masih tegak berdiri. Namun sejak hujan disertai angin pada malam hari lalu, padi itu ambruk.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau hujannya siang tidak terlalu bermasalah, justru malah bagus. Tapi kalau hujannya malam, kan padinya jadi lemah,” ungkapnya.

Jamhuri sendiri mengakui, pemberian pupuk urea yang berlebihan pada lahan sawahnya itu, menyebabkan kondisi tanah tidak sehat. Hal itu berimbas pada tanaman padi jenis IR64 yang ia tanam, ambruk. Mayoritas, petani di desa setempat menanam padi jenis tersebut.

Sementara itu, tanaman padi milik Jumali di Desa Tuban juga ambruk. Selain angin, tanaman itu ambruk lantaran mayoritas batang padinya membusuk. Selain itu, kondisi tanah juga tidak mendukung akar padinya sebab terlalu banyak diberi pupuk. “Busuk karena diserang wereng,” katanya.

m87

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya