SOLOPOS.COM - Smartwatch Garmin. (Istimewa)

Solopos.com, PARIS - Garmin mewaspadai aktivitas mencurigakan malware ransomware pada layanannya dan tengah melakukan investigasi serta menghentikan sementara layanannya secara global.

Brand Ini Bakal Bikin Smartwatch Deteksi Dini Covid-19

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir TechCrunch, serangan ransomeware disebut-sebut telah terdeteksi pada Kamis (26/7/020) malam dan berlanjut hingga akhir pekan. Serangan tersebut menyebabkan gangguan layanan online raksasa teknologi kebugaraan itu untuk jutaan pengguna, termasuk layanan Connect.

Serangan itu juga menumbangkan flyGarmin, navigasi penerbangan dan layanan perencanaan rute milik Garmin. Selain itu, sebagian situs web Garmin juga dilaporkan offline.

"Kami saat ini mengalami pemadaman layanan yang memengaruhi Garmin.com dan Garmin Connect. Pemadaman layanan ini juga memengaruhi pusat panggilan kami, dan saat ini kami tidak dapat menerima panggilan, email atau chat. Kami sedang berupaya menyelesaikan masalah ini secepat mungkin dan meminta maaf atas ketidaknyamanan ini," cuit @Garmin, Kamis (23/7/2020) malam.

Smartwatch Fashionable Ini Siap Gebrak Pasar Indonesia

Pada Minggu dini hari, Garmin kembali memberi pembaruan singkat, lewat akun Twitter-nya. Dalam update tersebut, Garmin mengatakan "tidak ada indikasi bahwa pemadaman ini memengaruhi data pengguna, termasuk aktivitas, pembayaran atau informasi pribadi lainnya."

Sementara itu, dua sumber Tech Crunch mengatakan bahwa Garmin sedang mencoba untuk membawa jaringannya kembali online setelah serangan ransomware. Salah satu sumber mengkonfirmasi bahwa ransomware WastedLocker yang harus disalahkan atas tumbangnya layanan Garmin.

WastedLocker adalah jenis ransomware baru, yang menurut peneliti keamanan siber di Malwarebytes pada bulan Mei, dioperasikan oleh kelompok peretas yang dikenal sebagai Evil Corp. Seperti malware pengenkripsi file lainnya, WastedLocker menginfeksi komputer, dan mengunci file pengguna dengan meminta imbalan tebusan, biasanya dalam cryptocurrency.

Berkat Smartwatch, Xiaomi Kalahkan Apple

Malwarebytes mengatakan bahwa WastedLocker tampaknya belum memiliki kemampuan untuk mencuri atau memeras data sebelum mengenkripsi file korban, tidak seperti yang lain, jenis ransomware yang lebih baru. Hal ini berarti perusahaan yang telah mencadangkan data kemungkinan bisa lolos dari pemerasan tersebut.

Namun, perusahaan tanpa cadangan data dapat menghadapi tuntutan tebusan sebanyak 10 juta dolar AS. Sementara, juru bicara Garmin belum memberi respons mengenai hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya