SOLOPOS.COM - Ilustrasi tentara AS. (Reuters-Bryan Woolston)

Solopos.com, SOLO — Serangan Iran yang dilancarkan ke sejumlah pangkalan tentara Amerika Serikat (AS) di sejumlah daerah, salah satunya di Irak pada 8 Januari lalu, berakibat fatal.

Sebanyak 34 tentara AS didiagnosa mengalami cedera otak atau gegera otak akibat serangan rudal Iran. Hal itu diungkapkan Pentagon pada Jumat (24/1/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hampir separuh dari 34 tentara itu kini kembali bertugas di Irak, namun sisanya masih menjalani perawatan di Jerman atau kembali ke AS. "Para tentara ini umumnya menjalani rawat jalan," kata juru bicara Pimpinan Pentagon, Jonathan Hoffman, kepada wartawan.

Ia mengatakan jumlah pasukan yang menderita akibat dari serangan-serangan rudal Iran itu bisa bertambah. "Ini hanya [data] untuk sementara," katanya mengutip sifat cedera otak dan fakta bahwa gejalanya tidak selalu langsung muncul.

Ia juga mengatakan kemungkinan besar akan lebih banyak lagi tentara yang cedera dan dibawa kembali ke AS untuk melanjutkan perawatan.

Padahal, para pejabat AS awalnya mengatakan tak ada pasukan AS yang cedera setelah serangan rudal Iran di Al Asad, Irak, pada 8 Januari 2020. Pekan lalu, pejabat pertahanan AS mengatakan 11 tentara dievakuasi dari Irak karena mengalami gejala menyerupai gegar otak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya