SOLOPOS.COM - Infografis Tawon Vespa (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI – Warsi, warga Dusun Semen RT 001/RW 010 Desa Pondoksari, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri mengalami kelumpuhan karena sempat disengat lebah atau tawon vespa. Kini ia hanya bisa terbaring di tempat tidur karena tidak bisa bergerak.

Kepala Desa Pondoksari, Ngadirojo, Sularno mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar satu bulan lali. Saat itu Warsi tengah kerja bakti bersih-bersih jalan kampung bersama warga lain. Saat perjalanan pulang, ia disengat tawon vespa atau pelang (sebutan masyarakat setempat).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Saat ini Warsi tidak bisa apa-apa. Setelah kejadian itu korban dibawa ke klinik. Karena tidak membaik, ia dibawa ke rumah sakit. Namun saat ini sudah dibawa pulang ke rumahnya," kata Sularno saat dihubungi, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Gadis yang Diperkosa dan Dianiaya Hingga Lumpuh Akhirnya Meninggal

Kronologi

Kepala Dusun(Kadus) Semen, Purdiyono, mengatakan anggota badan Warsi yang tersengat tawon ada tiga titik, yakni tangan, pergelangan tangan dan kaki. Peristiwa tragis itu terjadi pada hari Minggu sebulan yang lalu. Saat itu ada kerja bakti membersihkan jalan kampung yang selesai waktu Duhur.

"Saat perjalanan pulang Warsi berniat mngambil kayu bakar. Tapi saat membawa kayu ada yang jatuh dan menimpa sarang tawon vespa. Kemudian menyerang korban. Ia tidak tahu kalau di situ ada sarang tawon," ujar dia.

Saat disengat, kata dia, korban tidak pingsan. Bahkan pada sore hari belum ada reaksi yang parah, namun keluar keringat dingin dari tubuh korban.

Baca juga: 22 Hari Bertahan, Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Solo Meninggal

Melihat kondisi itu, keluarga membawanya ke klinik dan diberi obat. Pada malam hari Warsi tidak bisa tidur. Keesokan harinya, pada pagi hari tubuhnya sulit digerakkan. Kemudian keluarga membawa ke rumah sakit.

"Saat dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah memprihatinkan. Kini ia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Dia tidak bisa bergerak dan tidak busa berbicara. Saat korban dirawat oleh suami dan anak kandungnya," kata dia.

Baca juga: Perokok Aktif di Soloraya: Sragen Tertinggi – Sukoharjo Terendah

Ia mengatakan, Warsi merupakan tulang punggung keluarga. Ia bekerja sebagai pedagang keliling di Pasar Nguntoronadi. Sedangkan suaminya di rumah mengurus hewan ternak. Di rumah ia tinggal bersama suaminya. Anak semata wayangnya sudah berkeluarga dan tinggal tidak jauh dari rumahnya.

Pemerintah telah memberikan bantuan donatur kepada Warsi dan keluarganya. Namun belum maksimal.

"Peristiwa semacam itu baru terjadi kali pertama di dusunnya. Di dusun sebelah beberapa waktu lalu pernah terjadi," kata Purdiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya