SOLOPOS.COM - erdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan dana dan penggunaan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang juga Direktur Utama PT Hanson Internasional Tbk. Benny Tjokrosaputro menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (3/6/2020). (JIBI/Eusebio Chrysnamurti)

Solopos.com, SOLO -- Terdakwa kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya, Benny Tjokro, menyebut Jiwasraya berinvestasi di saham Bakrie Group. Investasi dilakukan pada periode 2006 ketika saham perusahaan yang bergerak di berbagai bidang itu mencapai puncaknya.

Direktur Utama PT Hanson International Tbk., Benny Tjokro, menyebut PT Asuransi Jiwasraya pernah berinvestasi ke emiten-emiten grup Bakrie.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Paling besar [investasi Jiwasraya] grup Bakrie di swasta. Menurut informasi pada tahun 2006 saat grup Bakrie sahamnya lagi tinggi-tingginya. Sekarang semua nilainya Rp50, ruginya berapa. Menurut info yang saya dapat di 2008 itu ruginya sudah Rp6,7 triliun. Mereka pakai uang berbunga karena gak didrop pemerintah. Mereka pakai uang JS Saving," kata Benny saat diwawancara Bisnis.com, Rabu (24/6/2020).

Hmmm... Ada Komunitas Pelakor Indonesia di Facebook

Seperti apa perjalanan saham emiten-emiten di bawah Bakrie Group. Berdasarkan penelusuran Solopos.com, saham-saham Bakrie memang tercatat bernilai tinggi pada era 2006 dan mencapai puncaknya pada 2008.

Selanjutnya, berangsur-angsur saham Bakrie Group turun dan bergerak fluktuatif hingga era 2012-2013. Berikutnya saham-saham tersebut terjun ke level rendah dan parkir di level gocap alias Rp50 per lembar saham.

Salah satu saham Bakrie Group, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), pernah mencapai nilai tertinggi seharga Rp7.000 per lembar saham pada 22 Februari 2008. Sebelumnya, BNBR diperdagangkan di angka Rp2.000-an.

Kisah Sedih Korban PHK di Wonogiri, 3 Kali Tak Lolos Kartu Prakerja

Saham BNBR sempat bernilai stagnan Rp500 per lembar hingga Mei 2018. Bahkan pada 31 Mei 2018 pernah tercatat Rp3.760 per lembar. Selanjutnya saham BNBR bergerak turun ke Rp70 dan sekarang Rp50 sejak pertengahan September 2018.

Saham BNBR

Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) bahkan sempat parkir di harga Rp8.540 per lembar saham pada 20 Juni 2008. Saham BUMI lalu bergerak pada rentang lebih dari Rp1.000 per lembar hingga pertengahan 2012.

Saham Bakrie Sempat Bangkit

Pada periode 2015-2016, salah satu saham Bakrie Group itu pernah tertahan di harga Rp50 per lembar, namun kemudian bangkit. Kebangkitan BUMI mencapai puncak di level Rp550 per lembar pada 27 Januari 2017. Selanjutnya saham bergerak di rentang Rp60-Rp400. Pada pertengahan Februari 2020 hingga sekarang, saham BUMI tak bergerak di angka Rp50 per lembar.

Mantap! Kontraktor Turki Berminat Garap Proyek Ibu Kota Baru

Selain dua saham tersebut, emiten Bakrie Group lainnya juga betah di level gocap. Emiten-emiten tersebut antara lain PT Bumi Resources Mineral Tbk (BMRS), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Hanya saham PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP) yang berada di level sedikit lebih tinggi, yakni Rp62 per lembar saham pada Kamis (25/6/2020). Saham UNSP bahkan pernah menembus Rp25.750 per lembar pada 9 Januari 2008.

Saham UNSP

Sudah Buka 2 Pekan, Objek Wisata di Klaten Ditutup Lagi, Kenapa?

Sementara saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) pada perdagangan Kamis dipatok Rp52 per lembar saham. Sedangkan, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) disuspensi Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 27 Mei 2019.

Di sisi lain, saham PT Hanson International Tbk. (MYRX) pun tak lebih baik. Dikutip dari Bisnis.com, Bursa Efek Indonesia mensuspensi saham MYRX pada 16 Januari 2020.

Hal itu terkait kinerja perusahaan yang buruk. PT Hanson International gagal membayar utang senilai Rp2,66 triliun kepada 1.845 pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya