SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebelumnya diisyaratkan akan mengusung Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo sebagai calon wali kota (cawali) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun depan.

Lalu siapa kira-kira yang bakal menjadi calon wakil wali kota (cawawali) mendampinginya? Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa, santer disebut-sebut mengisi posisi itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Politikus yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Solo itu kemungkinan akan dipasangkan dengan tokoh yang potensial diusung sebagai cawali PDIP, Achmad Purnomo. Spekulasi itu berkembang santer di kalangan legislator Solo.

Saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Solo, Rabu (17/7/2019), Teguh mengatakan belum ada kepastian siapa yang akan diusung sebagai cawali dan cawawali. Hal itu akan ditentukan saat Kongres PDIP pada Agustus mendatang.

“Saya selaku kader partai tidak pernah punya ekspektasi yang tinggi. Apalagi menduduki jabatan. Dulu ditugaskan satu periode sebagai anggota, satu periode di pimpinan, besok anggota lagi atau mau digeser, tak masalah,” ujar dia.

Menurut Teguh, setiap kader PDIP harus siap ditugaskan di mana pun. Terkait penjaringan cawali dan cawawali PDIP, menurut dia, belum ada kepastian. Tapi kader PDIP Solo menginginkan agar tidak dibuka pendaftaran secara luas.

Alasannya, berdasarkan beberapa kali penjaringan terbuka cawali-cawawali Pilkada Solo sebelumnya, mekanisme itu memantik perpecahan kader. Sementara untuk memulihkan soliditas para kader tersebut tidak lah gampang.

Kader PDIP Solo ingin agar penjaringan yang dilakukan di internal struktur PDIP Solo mulai dari anak ranting hingga jenjang ke atasnya. Usulan dari bawah akan dibahas dalam rapat tingkat DPC PDIP Solo untuk diusulkan ke DPP PDIP.

“Nanti DPC rapat dengan dipimpin Pak Ketua [F.X. Hadi Rudyatmo]. Akan dilihat siapa saja usulan yang masuk,” kata dia.

Dengan mekanisme seperti itu, menurut Teguh, diharapkan DPP dan DPD PDIP Jateng mengambil kebijakan sama. Dia tidak menampik mekanisme itu membuat peluang tokoh dari luar PDIP semakin sempit untuk meramaikan bursa cawali dan cawawali PDIP Solo.

“Oh iya, memang kami ingin siapa pun yang masuk dalam range PDIP,” urai dia.

Struktur organisasi partai menjadi tempat penggemblengan dan test case kapasitas seorang kader PDIP. Disinggung terkait kans Achmad Purnomo sebagai cawali Solo dari PDIP, secara tersirat dia menilai cukup berpeluang.

Tapi dia mengakui DPC PDIP Solo belum secara formal menanyakan sikap Achmad Purnomo terkait kemungkinan pencalonan dirinya. “Seperti yang sudah-sudah, otomatis wakilnya naik. Seperti zaman Pak Rudy dulu juga kan,” imbuh dia.

Disinggung kemungkinan dirinya harus mundur dari legislator DPRD Solo bila mencalonkan diri di eksekutif, Teguh menilai tak ada masalah. Sikap yang sama menurut dia akan ditunjukkan siapa pun legislator PDIP di DPRD Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya