SOLOPOS.COM - Alas Kethu di Kelurahan Giriwono, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Kamis (17/3/2022). (Dok Solopos)

Solopos.com, WONOGIRIAlas Kethu disebut-sebut sebagai salah satu tempat angker dan penuh misteri di Wonogiri. Banyak cerita mengenai penampakan makhluk astral maupun suara-suara yang muncul di hutan wilayah Giriwono tak jauh dari pusat kota Wonogiri itu.

Akun Instagram @wonogiri.terkini, beberapa waktu lalu, pernah mengunggah cerita mengenai satu keluarga yang tinggal di hutan tersebut kerap melihat hal-hal gaib. Salah satunya penampakan kakek-kakek dan makhluk menyeramkan dengan pakaian hitam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, seperti dikutip Solopos.com dari akun tersebut, kerap terdengar suara anak kecil di Alas Kethu. Misteri lainnya yaitu terkait klaim penampakan hewan menyerupai harimau Jawa di hutan tersebut pada 2009.

Padahal satwa tersebut dinyatakan sudah punah pada 1970-an. Mengenai sejarah Alas Kethu Wonogiri, menurut penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber, yang penuh misteri itu sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Bahkan, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dibangun pada 1743 hingga 1745 konon menggunakan bahan kayu jati yang diperoleh dari Alas Kethu. Sedangkan ihwal penamaan Alas Kethu, berdasarkan cerita rakyat secara turun temurun bisa ditelusuri hingga era Kerajaan Demak saat diperintah oleh Raden Patah sekitar 1518-1521 Masehi.

Seorang penulis cerita rakyat asal Wonogiri, Parpal Poerwanto, saat diwawancarai Solopos.com, pada Maret 2022 lalu, mengungkapkan asal usul penamaan Alas Kethu berawal dari pertemuan dua tokoh, Raden Panji dan Ki Kesdik Wacana.

Dalam cerita mengenai sejarah penamaan Alas Kethu Wonogiri yang diliputi misteri, Raden Panji diperintahkan oleh Raja Demak, Raden Patah, untuk menemui Ki Kesdik Wacana dan meminta rusa di hutan tempatnya tinggal. Setelah bertemu, Panji pun menyampaikan maksud dan tujuannya menemui Ki Kesdik.

Ki Kesdik lantas menangkap 16 ekor rusa namun karena Panji tidak punya alat angkut atau pun kendaraana, rusa-rusa itu dimasukkan dalam bambu petung yang ujungnya disumbat. Dalam perjalanan di tengah hutan, Panji terusik dan curiga batang bambu itu tidak ada isinya.

Panji pun membuka sumbatan di ujung bambu tersebut dan melihat ada rusa-rusa kecil keluar dan langsung menjadi besar. Rusa-rusa lalu melarikan diri. Panji berupaya mengejar rusa-rusa itu namun tak berhasil menangkap satu pun. Saat mengejar rusa itu, ia tidak sadar kethu atau penutup kepalanya hilang.

Ki Kesdik lalu mencari Panji di tengah hutan dan menemukan Panji sekaligus kethu yang hilang. Panji meminta ampun kepada Ki Kesdik namun Ki Kesdik menghukum Panji dan mengubah wujudnya menjadi rusa emas penghuni hutan. “Hutan tempat terjadinya peristiwa itu lalu diberi nama Alas Kethu, hutan yang menjadi tempat ditemukannya kethu milik Panji,” jelas Parpal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya