SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUMPEK--Ruang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo makin sumpek lantaran berkas dan dokumen memenuhi sudut ruangan, Selasa (22/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani)

Solo (Solopos.com)–Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda (Disdikpora) Kota Solo kembali mengajukan usulan pindah gedung. Pasalnya, sejumlah ruangan dinilai sudah tidak memenuhi standar pelayanan minimal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Disdikpora, Rakhmat Sutomo, mengatakan hampir setiap tahun pihaknya meminta agar kantor Disdikpora pindah, lantaran tidak lagi representatif sebagai kantor pelayanan di bidang pendidikan. Lokasi yang dituju adalah SD Setono yang berada di kawasan Kerten.

Rakhmat mengatakan kantor Disdikpora diharapkan bisa memenuhi standar pelayanan minimal yakni memiliki aula yang memadai, ruangan arsip dan lainnya. “

Yang kami usulkan gedung ini nanti bisa tingkat tiga dan memiliki ruangan yang representatif,” jelas dia, ketika ditemui Espos, di Disdikpora, Selasa
(22/11/2011).

Berdasarkan pantauan Espos, Selasa, sedikitnya ada 10 mobil parkir di halaman kantor Disdikpora, di Jl Hasanudin 112 Solo. Praktis halaman parkir itu tampak penuh sesak dengan kendaraan roda empat.

Memasuki ruangan tunggu di dinas yang membawahi sedikitnya 90.000 guru di Kota Bengawan ini, hanya tersedia beberapa deret kursi kayu yang tampak usang.

Padahal, setiap hari Disdikpora tak pernah sepi tamu. Lebih lanjut, menengok ruang Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), tampak diipadati kursi, meja. Tumpukan berkas menghiasi beberapa sudut ruang, membuat kesan sumpek.

Menurut Kasi Sekolah Menengah PTK,  Latynina, sudah ada gudang untuk menyimpan beberapa berkas dan dokumen, namun tumpukan dokumen setiap hari bertambah.

Menurutnya, idealnya memang ada satu ruang arsip yang luas dan bisa menyimpan data secara tertib.

“Ruangan ini makin padat apabila sejumlah guru datang dari berbagai sekolah, mereka harus bersabar karena harus bergantian,” jelasnya saat dijumpai Espos di ruangannya.

(das)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya