SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo mengakui kekurangan ratusan guru SD. Kekurangan guru SD tersebut dialami sejak diberlakukan moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2011.

“Kota Solo memang kekurangan ratusan guru SD saat ini,” jelas Kepala Disdikpora Kota Solo, Rakhmat Sutomo, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (7/2/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, dia mengaku kurang mengetahui berapa angka pasti kekurangan guru SD tersebut. Menurutnya, kekurangan guru SD tidak hanya di Solo, daerah yang lain juga mengalam masalah serupa.

Untuk mengatasi kekurangan guru SD, langkah yang diambil Disdikpora Kota Solo adalah melakukan regrouping. Sekolah yang di-regrouping, sambungnya, diprioritaskan sekolah yang masih dalam satu lingkup dan siswanya sedikit. Sekolah yang di-regrouping juga tidak selalu yang berada di pinggiran kota.

“Kelas kurus sangat prioritas [untuk di-regrouping], kemudian dua sekolah yang satu halaman,” imbuhnya.

Kebijakan regrouping tersebut, menurut Rakhmat, cukup efektif untuk mengatasi kekurangan guru. Dia mengungkapkan Tahun Ajaran 2013/2014 juga ada langkah untuk melakukan regrouping SD. Dia telah menginstruksikan Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kota Solo dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Disdikpora kecamatan untuk membahas regrouping tahun ajaran depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya