SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, KUDUS — Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kudus mengembangkan 10 inovasi pelayanan administrasi kependudukan. Tujuan Didukcapil Kudus menggagas ke-10 inovasi adalah untuk mempercepat pelayanan administrasi kependudukan.

Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kudus Ahmad Sofyan di Kudus, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019), mengungkapkan pembentukan inovasi pelayanan administrasi kependudukan itu dimulai sejak tahun 2016. Adapun program pertama yang dibentuk, yakni program Si Buah Hati Lahir, Pulang Membawa Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga atau Sibulang Mahir. Dalam menjalankan program tersebut, Pemkab Kudus menurutnya, menjalin kerja sama dengan seluruh rumah sakit dan Puskesmas di seluruh Kabupaten Kudus.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Program lainnya, yakni program Wassalam yang merupakan program pelayanan pembuatan akta kematian yang bisa diurus dalam waktu sehari. “Paket tersebut terdapat tiga paket, yakni paket pertama mendapatkan akta kematian, kartu keluarga serta paket kedua mendapatkan akta kematian, kartu keluarga dan KTP elektronik suami atau istri ahli waris serta paket terakhir mendapatkan akta kelahiran, kartu indentitas anak dan kartu keluarga,” ujarnya.

Untuk paket ketiga tersebut, baru dilayani mulai tahun 2019, seiring dengan pengajuan penganggaran untuk program kartu identitas anak. Inovasi lainnya, yakni sedekah pelayanan, jemput bola keliling pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil atau Jempol Dukcapil, untuk anak sekolah (UAS) Dukcapil, program aplikasi Dukcapil Kudus, telepunan Dukcapil, delivery order, adminduk service of the month dan rumah paman capil.

Dari 10 inovasi pelayanan administrasi kependudukan tersebut, paling banyak dibuat tahun 2017 tercatat ada enam inovasi, selebihnya dibuat tahun 2016. “Kami tentu akan berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jika memang ada inovasi baru yang perlu dibuat tentunya akan diupayakan demi pelayanan masyarakat,” ujarnya.

Masyarakat di Kabupaten Kudus juga merasakan manfaat dari sejumlah inovasi tersebut, salah satunya Sibulang Mahir karena lahir di rumah sakit manapun saat pulang seusai persalinan sudah bisa membawa pulang akta kelahiran.

Kabid Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus Aris Jukisno mengungkapkan hampir semua pasien bersalin di RSUD Kuuds memanfaatkan program Sibulang Mahir. Terlebih lagi, kata dia, dari Disdukcapil Kudus juga memiliki petugas yang siap melayani pasien persalinan untuk mengurus akta kelahiran.

Jumlah pasien persalinan setiap harinya, kata dia, berkisar tiga hingga lima orang. “Hanya saja, mereka tidak saja dari Kabupaten Kudus, melainkan ada pula yang berasal dari luar daerah, seperti Kabupaten Demak,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya