SOLOPOS.COM - Ilustrasi kalender. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo menerjunkan petugas untuk mengecek kebenaran informasi terkait sejumlah sekolah yang menjual kalender 2023 kepada siswa.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Disdikbud Sukoharjo, Heru Indarjo, bakal memberikan sanksi jika menemukan sekolah yang terbukti menarik sejumlah uang kepada siswa untuk membeli suatu barang. “Ya sanksi itu berdasarkan kriteria kesalahannya,” kata dia. Heru mengaku telah memerintahkan kepala bidang (kabid) untuk meninjau kebenaran terkait laporan sekolah mengarahkan siswa membawa uang senilai Rp20.000 untuk membeli kalender 2023.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saya sudah perintahkan kabid untuk cek kebenarannya,” kata Plt. Kepala Disdikbud Sukoharjo, Heru Indarjo, saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan WhatsApp, Jumat (16/12/2022).

Terkait proyek kalender yang dijalankan Perumda Percada untuk beberapa SMP di Sukoharjo, Heru mengatakan belum mendapatkan laporan dari pihak Percada. “Tidak ada koordinasi dengan kami [Disdikbud Sukoharjo], itu murni dari Percada,” lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, orang tua siswa SMP Negeri 1 Baki warga Desa Kadilangu, A, membenarkan bahwa sang anak diarahkan secara lisan membawa uang senilai Rp20.000 untuk membeli kalender.

Baca Juga: Jual Kalender di Sukoharjo, Perumda Percada: Sekolah Tidak Wajib Membeli

“Kronologinya, siswa diberi tahu besok ada pembelian kalender seharga segitu, ngono tok [begitu saja],” kata A saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/12/2022).

Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Percetakan Daerah (Percada) Sukoharjo, Maryono, membenarkan bahwa proyek tersebut merupakan kerja sama antara sekolah dengan perusahaan yang ia naungi. Namun, ia menegaskan hanya beberapa sekolah saja yang mengambil proyek terkait percetakan kalender.

“Proyeknya dari Percada, tadi sempat ditanya terkait paksaan pembelian itu [kalender], tidak ada paksaan sama sekali. SMP di Sukoharjo jumlahnya 45, yang mengambil [mencetak kalender] hanya 22 atau 23,” kata Maryono saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya