SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong> — Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Andjarwati Sri Sayekti, mengaku sudah mendengar adanya perahu yang diduga <a title="21 Tahun Ditemukan, Perahu Diduga Milik VOC Terbengkalai di Sragen" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180607/491/920940/21-tahun-ditemukan-perahu-diduga-milik-voc-terbengkalai-di-sragen">peninggalan VOC</a> di tepi Bengawan Solo wilayah Plupuh yang terbengkalai sejak ditemukan 21 tahun lalu.</p><p>Namun Andjarwati mengaku belum pernah meneliti perahu tersebut secara mendetail. &ldquo;Dalam waktu dekat, saya akan menyurvei perahu itu. Sekarang saya masih mendampingi para mahasiswa yang meneliti fosil di wilayah Sangiran dan kunjungan ke sejumlah situs sejarah di Jogja dan Salatiga. Setelah ini, saya akan melihat perahu itu,&rdquo; ujarnya kepada wartawan di Sragen, belum lama ini.</p><p>Sebagaimana diinformasikan, perahu yang diduga peninggalan zaman penjajahan Belanda itu tergeletak di tumpukan sampah dan tanah di pinggir <a title="Sampah Bengawan Solo Sragen Bertambah 100%" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180429/491/913373/sampah-bengawan-solo-sragen-bertambah-100">Bengawan Solo </a>&nbsp;wilayah Dukuh Jarak RT 017, Desa Karanganyar, Plupuh, Sragen. Perahu berbahan baja tebal itu panjangnya lebih dari 7 meter dan lebarnya hampir dua meter.</p><p>Ujung depannya lancip tetapi pangkalnya melebar dan di bagian tengahnya juga lebar. Ketinggian perahu itu hampir 1 meter. Sekrup-sekrup perahu dalam ukuran besar terlihat ada yang lepas tetapi juga ada yang mengunci kuat. Perahu itu tak terurus. Bagian tengah perahu tertimbun tanah dan ditumbuhi beberapa tanaman perdu.</p><p>Perahu itu terletak di kebun milik keluarga Suprapti, 56, yang tinggal di rumah model lawas berjarak 10 meter dari bibir Bengawan Solo. &ldquo;Perahu itu diyakini masyarakat sebagai perahu <a title="Tahun Ini Bupati Sragen Ditarget Tetapkan 30 Unit Cagar Budaya" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/491/910561/tahun-ini-bupati-sragen-ditarget-tetapkan-30-unit-cagar-budaya">peninggalan </a>&nbsp;VOC [Verenigde Oost-Indische Compagnie]. Sekitar 21 tahun lalu, perahu itu ditemukan warga pencari pasir di dasar Bengawan Solo. Awalnya hanya terlihat ujungnya. Kemudian pasirnya ditambang warga hingga akhirnya seluruh tubuh perahu terlihat,&rdquo; ujar Suprapti saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Minggu (3/6/2018).</p><p>Setelah terlihat penuh, warga setempat mengevakuasi perahu itu ke daratan. Suprapti ingat saat evakuasi perahu dilakukan ia sedang hamil. Kini, anak yang dikandungnya sudah berumur 21 tahun.</p><p>&ldquo;Dulu evakuasinya dengan cara diderek menggunakan mobil derek. Saat itu sempat ditemukan beberapa kayu berukuran besar. Kayu-kayu itu kemudian dibawa ke kompleks masjid dan Makam Butuh untuk perbaikan masjid. Perahu itu dulu masih bisa digunakan. Beberapa warga masih mencoba menaiki perahu itu,&rdquo; tuturnya.</p><p>Ia ingat banyak warga yang berkunjung melihat perahu itu. Suprapti pun sempat jual es di pinggir jalan buntu itu. Suprapti menyayangkan karena perahu itu kini rusak dan tidak bisa dipakai lagi.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya