Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar bersiap melonggarkan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) SD-SMP pada semester genap mendatang. Meski demikian, Disdikbud tetap memantau kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng).
Rencana pelonggaran ini dilakukan seiring menurunnya kasus Covid-19 di Bumi Intanpari ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, hingga Rabu (24/11/2021) jumlah kasus aktif Covid-19 tinggal 38 orang, sembuh satu orang, dan kematian nol.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sekretaris Disdikbud Karanganyar, Nurini Retno Hartati, mengatakan rencananya sekolah mulai menambah jam pelajaran menjadi enam jam pelajaran per hari. “Yang sekarang ini kan masih dua atau empat mata pelajaran, semester depan kami rencanakan 6 mata pelajaran,” ujarnya, Kamis (25/11/2021).
Baca Juga: Kesadaran PSN Rendah, DBD Masih Jadi Momok di Karanganyar
Demikian pula dengan jumlah peserta didik dalam satu sekolah akan ditambah. “Pesertanya juga akan kami tambah, yang saat ini 30 persen nanti semoga bisa 50 persen,” imbuhnya.
Namun demikian, pihaknya tetap akan menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Jateng berkaitan dengan PTM. “Tapi itu rencana. Kami akan menunggu kebijakan pusat dan provinsi,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, membuka peluang PTM bisa digelar secara penuh bagi sekolah yang sudah benar-benar siap. Namun ia menyarankan hal itu dilakukan awal semester genap.
Baca Juga: Pemkab Karanganyar Gelar Pemilihan Duta Lingkungan 2021
Menurut Bupati, orang tua sudah jenuh mengikuti blended learning atau pembelajaran campuran antara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan).
“Saya sudah kumpulkan kepala-kepala sekolah dan saya katakan silakan kalau akan mau PTM 100 persen,” ujarnya saat ditemui di pendapa rumah dinas Bupati beberapa waktu lalu.