SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak sekolah. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO—Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo memprioritaskan menerima calon peserta didik (CPD) dari keluarga miskin (Gakin) di sekolah-sekolah negeri pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.

“Kalau bisa sekolah negeri itu untuk keluarga yang tidak mampu saja, kasian kalau masuk swasta kan biayanya mahal,” kata  Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Abdul Haris kepada Solopos.com, Selasa (30/5/2023). 

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Dia menyebut memprioritaskan menerima CPD dari keluarga tidak mampu juga akan menguntungkan sekolah-sekolah swasta. Dia mengatakan pihaknya sering menangani kasus ijazah siswa yang ditahan lantaran tidak mampu membayar SPP sekolah swasta.

“Swasta kan bayar, kalau orang tua tidak mampu banyak ijazah yang ditahan. Aduannya ke Disdik, sedangkan kita hanya bisa melakukan mediasi dari pihak sekolah dan orang tua murid,” kata dia.

Sedangkan di sekolah negeri, menurut dia, CPD dari keluarga tidak mampu akan lebih terlayani mengingat tidak dipungut biaya. Maka, mereka didorong untuk mendaftar sekolah negeri melalui jalur afirmasi.

Seperti tahun sebelumnya, terdapat jalur afirmasi di PPDB 2023/2024. Ini merupakan jalur khusus untuk calon siswa yang berasal dari keluarga miskin. Skema yang disiapkan oleh Disdik Solo adalah menambah kuota jalur afirmasi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang SMP, Abi Satoto, mengatakan lingkungan di sekitar sekolah negeri persentase keluarga tidak mampu atau disabilitas tinggi, maka kuota untuk jalur afirmasi akan ditambah. “Tapi nanti daya tampung tetap, hanya persentasenya yang berubah,” kata dia.

Mekanisme penambahan persentase tersebut didasarkan atas usulan dari pihak sekolah. Hal itu bisa dilihat dari data PPDB tahun sebelumnya. “Misal dari data sekian tahun ternyata kok menolak anak-anak afirmasi, ya silakan mengajukan untuk menambahkan kuota,” ujar dia,

Dia menyebut langkah itu harus dilakukan agar CPD dari kategori afirmasi tetap mendapat hak untuk sekolah. Terlebih jika beralih ke swasta, kemungkinan akan terkendala biaya.

“Paling tidak, kita pemerintah mencoba untuk hadir, memberi kesempatan belajar. Jangan sampai hanya karena dia kuotanya tidak cukup dan tidak bisa sekolah,” lanjut dia.

Salah satu sekolah yang menjadi pilihan Gakin adalah SMP 6 Solo. Kepala SMPN 6 Solo, Poernama Irianto, menyebut Gakin yang mendaftar di sekolahnya pada PPDB tahun lalu terbilang tinggi. 

“Kami berharap di tahun ajaran baru 2023/2024 ada penambahan kuota Gakin. Karena setiap tahun kita menolak hampir sama dengan yang diterima,” ujarnya. Dia mengatakan hanya menerima 93 sampai 94 CPD dari keluarga miskin, padahal yang mendaftar lebih dari 150 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya