SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Dinas Pendidikan (Disdik) Solo belum memberlakukan lima hari sekolah untuk semua SDN di Kota Solo pada tahun ajaran 2019/2020. Dari 256 SD negeri/swasta/MI di Solo, baru 128 sekolah yang menerapkan full day.

Disdik mengimbau orang tua siswa yang mendapati sekolah yang memaksakan penerapan lima hari sekolah segera melapor. “Kami sudah mengimbau semua kepala SDN agar tidak memaksakan lima hari sekolah pada tahun ajaran baru ini. Kalau sekolah belum siap jangan dipaksakan karena ini menyangkut masa depan anak,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) SD Dinas Pendidikan Kota Solo, Wahyono, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (27/7/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum menerapkan lima hari sekolah, para guru harus berdiskusi terlebih dulu dengan orang tua. Langkah itu penting karena yang melaksanakan kebijakan di lapangan adalah anak-anak, bukan guru atau orang tua.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami tidak ingin menemukan persoalan di lapangan terkait penerapan lima hari sekolah meskipun ini instruksi Kemendikbud [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan],” kata dia.

Sekolah harus mempersiapkan infrastruktur berupa tempat ibadah sebelum menerapkan lima hari sekolah. Selain itu, sekolah juga harus memerhatikan fasilitas berupa makan siang karena anak akan pulang sore hari.

“Orang tua dan siswa harus duduk bersama. Orang tua juga harus siap menjemput anaknya pulang lebih siang dibandingkan biasanya. Kami siap menegur sekolah yang memaksakan diri menerapkan lima hari sekolah,” kata dia.

Wahyono meminta orang tua siswa aktif berkomunikasi dengan sekolah. Disdik siap menjadi penghubung apabila ada sekolah yang tidak mau menerima saran dari orang tua.

“Tahun ajaran 2017 lalu kami menemukan ada sekolah yang menerapkan lima hari sekolah hanya sampai setengah semester. Hal itu didasari hasil evaluasi sekolah dan orang tua. Kami mendukung kebijakan itu sehingga sekolah tidak perlu memaksakan diri kalau belum siap,” kata dia.

Ada 256 SD negeri/swasta/MI di Kota Bengawan. Sekitar 128 sekolah sudah menerapkan sistem lima hari sekolah. “Kami menargetkan dua sampai tiga tahun ke depan semua SDN di Solo sudah menerapkan lima hari sekolah. Kebanyakan SDN di Kelurahan Banjarsari masih menerapkan enam hari sekolah,” ujar dia.

Menurut Wahyono, tidak ada sanksi untuk sekolah yang belum menerapkan lima hari sekolah mulai tahun pelajaran baru ini.  “Kebijakan itu dilaksanakan secara bertahap, menyesuaikan keadaan sekolah. Jadi bagi sekolah yang saat ini sudah melaksanakan ya tinggal melanjutkan. Yang merasa sudah siap dan akan melaksanakan silakan mempersiapkan dan studi banding ke sekolah yang sudah menerapkan. Bagi yang belum bisa tahun ini ya bisa memulai persiapan untuk tahun berikutnya, misalnya berkomunikasi dengan guru dan orang tua siswa,” kata dia.

Wahyono melihat pengaturan jam belajar-mengajar lima hari sekolah relatif mudah. Dia mencontohkan jadwal pelajaran Sabtu bisa dialihkan ke Senin hingga Jumat. Sisa jam dalam satu hari diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler atau lainnya dalam rangka penguatan karakter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya