SOLOPOS.COM - ilustrasi siswa sekolah (JIBI/dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Komite sekolah dinilai Dinas Pendidikan (Disdik) Kulonprogo tidak paham makna sumbangan bagi sekolah. Sebab, sumbangan merupakan pemberian bebas, tidak dikoordinasi, bersifat sukarela dan tidak mengikat. Sementara sumbangan yang marak di beberapa sekolah merupakan hasil kesepakatan yang dibuat komite sekolah dengan orangtua murid.

Kepala Disdik Kulonprogo Sumarsana mengatakan Dinas Kulonprogo akan berkoordinasi dengan Dewan Pendidikan untuk menyosialisasikan fungsi dan peran komite sekolah, termasuk di dalamnya menegaskan arti sumbangan orangtua siswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Namanya sumbangan seharusnya tidak memaksa dan tidak ditentukan nominalnya,” kata dia, Selasa (15/7/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menyayangkan ketika ada komite sekolah yang menarik sumbangan dengan nominal yang menjadi beban bagi orangtua siswa, sehingga menjadi tidak ada bedanya dengan pungutan. Dipaparkannya, pada dasarnya sekolah boleh menerima sumbangan dari orangtua siswa dengan catatan jumlahnya tidak ditentukan dan bukan menjadi keharusan atau kewajiban. Menurut dia, jika komite berfungsi dengan baik akan meringankan beban Dinas Pendidikan Kulonprogo karena peran pengawasan telah dilakukan komite.

“Komite sekolah pada dasarnya memediasi antara sekolah dan orangtua murid dalam memutuskan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan anggaran sekolah, sehingga transparansi tetap terjaga,” jelasnya.

Kepala SMPN 1 Lendah Supriyati mengatakan komite di sekolahnya masih menginventarisasi kebutuhan sekolah. Pembangunan sarana sekolah, seperti pagar, merupakan program komite. Sebab kondisi pagar yang rendah, rawan digunakan untuk membolos. Ia menegaskan, sekolah tidak pernah menarik pungutan dari orangtua siswa, hanya menerima sumbangan dan itu pun sukarela.

Kepala SMPN 1 Galur Edy Suwarno menuturkan sekolah tidak pernah menarik pungutan dari orangtua siswa. Terkait menanyakan tunggakan sumbangan kepada orangtua siswa kelas VIII, kata dia, sekolah hanya menanyakan janji yang sudah dibuat orangtua murid. Ia menyebutkan, terdapat puluhan orangtua murid yang tidak memberikan sumbangan, dan sisanya memberikan sumbangan sesuai dengan kemampuan masing-masing dan bersifat sukarela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya